Waspada Pilih Klinik Kecantikan, Gara-gara Perawatan Vampire Facial, Perempuan ini Terinfeksi HIV
ilustrasi CDC Amerika Serikat melaporkan tiga perempuan terinfeksi HIV setelah melakukan Perawatan Vampire Facial-istimewa/bengkuluekspress-
Kasus ini ditemukan dan menarik perhatian otoritas kesehatan setelah salah satu klien spa dinyatakan positif HIV saat bepergian ke luar negeri pada 2018.
Pada tahun yang sama, klien lainnya turut dinyatakan positif HIV setelah menjalani tes rutin untuk asuransi jiwa.
Pada tahun 2018 para penyidi kesehatan melakukan inspeksi di VIP Spa.
Mereka menemukan jarum suntik yang tidak dibungkus di laci dan meja, tabung darah tanpa label yang tergeletak di meja dapur,
lebih banyak darah tanpa label dan suntikan medis di samping makanan di lemari es dapur, dan peralatan suntik sekali pakai yang digunakan kembali.
Fasilitas tersebut juga tidak memiliki alat oven bertekanan tinggi untuk mensterilkan peralatan.
Klien kedua yang teridentifikasi HIV, juga seorang wanita berusia antara 40 hingga 50 tahun.
Dia dinyatakan positif HIV melalui pemeriksaan pada musim gugur tahun 2018 dan menerima diagnosis pada awal tahun 2019.
BACA JUGA:Ribuan Skincare Etiket Biru Disita BPOM, Mohamad Kashuri : Diproduksi Di Klinik-klinik Kecantikan
Dia menerima perawatan vampire facial pada musim panas tahun 2018.
Klien pertama dan kedua yang teridentifikasi HIV dari VIP Spa diketahui terinfeksi HIV stadium 1.
Penyelidik bergegas melacak puluhan klien lainnya, yang sebagian besar berbicara bahasa Spanyol sebagai bahasa pertama mereka.
Dua kasus berikutnya yang teridentifikasi baru terdiagnosis pada musim gugur tahun 2021.
Dua kasus HIV lain yang didiagnosis pada 2021 adalah seorang perempuan dan laki-laki.
Mereka adalah pasangan seksual. Si perempuan telah menerima tiga kali perawatan wajah vampir pada musim semi dan musim panas 2018.