NU Rejang Lebong Diajak Terus Berkontribusi, Ini Tujuannya
Ary/BE Bupati usai membuka Konfrensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) ke-VII Kabupaten Rejang Lebong di Rumah Dinas Bupati Rejang Lebong, Sabtu (4/11) malam.--
CURUP, BE - Bupati Rejang Lebong Drs H Syamsul Effendi MM mengajak, Nahdlatul Ulama (NU) untuk terus memberikan kontribusi bagi Kabupaten Rejang Lebong. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan untuk menciptakan Rejang Lebong yang religius dan bercahaya untuk semua.
"Saya harap PCNU terus menjadi mitra pemerintah daerah dan mewujudkan Kabupaten Rejang Lebong religius dan bercahaya serta membumikan Islam yang rahmatan lil alamin," harap bupati saat membuka Konfrensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) ke-VII Kabupaten Rejang Lebong di Rumah Dinas Bupati Rejang Lebong, Sabtu (4/11) Malam.
Dijelaskan Bupati, NU merupakan organisassi keagamaan yang didirikan pada 31 Januari 1926 lalu di Surabaya. Dalam perkembangannya NU telah memberikan kontribusi yang besar dalam sejarah negara dan bangsa hingga saat ini.
"NU tidak hanya bergerak dibidang keagamaan saja. Akan tetapi juga dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Kemudian konsisten menjaga idiologi Pancasila, bhineka tunggal ika, NKRI dan UUD 45 ," ungkap Syamsul.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, NU yang memegang prinsip moderat tawasuth dalam beragama menjadikan NU sebagai perekat kerukunan persatuan ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang multi faham keagamaan, multi agama, multi budaya dan tradisi.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan, terima kasih kepada pengurus PCNU periode 2008-2023 yang telah memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat Rejang Lebong khususnya dalam bidang pendidikan. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan NU di Kabupaten Rejang Lebong, mulai dari PAUD hingga pondok pesantren Darul Ma'arif.
"Semogga Konfercab PCNU ke VII ini mampu menghasilan keputusan strategis. Baik struktur kepengurusan maupun program kerja kedepan," kata Bupati.
Sementara itu, Wakil Sekretaris PBNU H Sulaiman Tanjung MPd yang hadir dalam kesempatan tersebut menceritakan perjuangan NU dalam menjaga NKRI. Dimana menurutnya, pada tahun 1946 sampai 1947 terjadi agresi yang dilakukan tentara sekutu yang menyerbu Kota Surabaya untuk merebut kembali NKRI. Mendapat serangan tersebut kemudian para kiyai, para ustadz dan santri berjuang mengangkat senjata. Saat itu dicetuskan resolusi jihatd dan dalam radius 70 Km dari Surabaya dihalalkan membunuh penjajah. Bahkan dalam pertempuran 10 November di Surabaya itu, 2 jenderal sekutu tewas. Sejak itu, tidak ada lagi orang asing yang mengganggu NKRI.
‘’Hingga kini, NU konsisten dan harga mati menjaga NKRI," tegas Sulaiman.
Ddalam kesempatan tersebut, Sulaiman mengimbau, PCNU Rejang Lebong untuk meningkatkan kelas dari selama ini B menjadi kelas A. Sehingga bisa naik menjadi A tersebut ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu mendirikan perguruan tinggi dan memiliki rumah sakit minimal klinik pertama.
"Dan yang ketiga melaksanakan kegiatan pengkaderan 1 kali dalam setahun. Sehingga dalam mukhtamar NU, PCNU memiliki 3 suara," terang Sulaiman.
Disisi lain, Ketua PCNU periode sebelunya dr H Ngadri Yusro menjelaskan, PCNU Kabupaten Rejang Lebong telah memiliki kepengurusan di 15 kecamatan dan pengurus ranting di 123 dari 156 desa dan kelurahan di Kabupaten Rejang Lebong.
"Sisanya masih ada 33 ranting yang belum terbentuk, dan itu menjadi tugas pengurus yang baru untuk membentuknya," terang Ngadri.(251)