Cegah Korban Tenggelam di Irigasi Bendung Manjunto, Ini yang Dilakukan Dinas PUPR Mukomuko

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko, Apriansyah ST MT,-Endi/Bengkulu Ekspress-

Harianbengkuluekspress.id–Untuk mencegah jatuhnya korban tenggelam, Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko melalui UPTD Pengairan Mukomuko terus mengintensifkan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat. 

Saluran irigasi Bendung Manjunto sepanjang 122 kilometer yang membentang di lima kecamatan ini telah menelan belasan korban jiwa, terutama anak-anak yang bermain dan berenang di area tersebut.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko, Apriansyah ST MT, melalui Kepala UPTD Pengairan Mukomuko, Debi Riadi S.AP, menyampaikan berbagai langkah telah dilakukan untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya bermain di saluran irigasi. 

"Beberapa titik di jaringan D.I Bendung Manjunto, baik di sayap kiri maupun kanan, dinilai sangat rawan. Kami telah memasang papan himbauan di tempat-tempat tersebut," ujar Debi dengan tegas.

BACA JUGA:Listrik Padam Sejak Jam 11:00 WIB, Saat ini 17 GI Sudah Menyala, Berikut Daftarnya

BACA JUGA:Listrik Padam Hampir Seluruh Wilayah Bengkulu, Ini Penyebabnya

Namun, Debi juga menyoroti bahwa papan himbauan saja belum cukup. Untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat, UPTD Pengairan menggunakan media sosial secara masif. 

"Kami menggunakan platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, serta WhatsApp untuk menyebarkan pesan larangan mandi dan berenang di tempat-tempat yang rawan kecelakaan," jelasnya.

Hingga kini, UPTD Pengairan Kabupaten Mukomuko telah memasang 16 papan himbauan di titik-titik rawan kecelakaan sepanjang saluran irigasi. 


Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko melalui UPTD Pengairan Mukomuko terus mengintensifkan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat-Endi/Bengkulu Ekspress-

"Tentu ini masih kurang, mengingat panjang saluran primer dan sekunder yang mencapai sekitar 122 kilometer dan melintasi lima kecamatan," tambah Debi.

Selain mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, Debi juga menekankan pentingnya pengawasan dari orang tua.

"Kami menghimbau para orang tua untuk selalu mengawasi anggota keluarganya saat beraktivitas di jaringan irigasi. Jangan biarkan anak-anak mandi dan berenang tanpa pengawasan, karena banyak korban tenggelam yang tidak pandai berenang," kata Debi dengan nada prihatin.

Debi juga menyarankan agar anak-anak yang ingin berenang dibawa ke kolam renang atau mencari lokasi irigasi yang ramai orang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan