Program PTSL Kementerian ATR/BPN Dikenal Internasional, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Beri Apresiasi
Program PTSL Kementerian ATR/BPN Dikenal Internasional, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Beri Apresiasi-Istimewa/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dijalankan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dikenal dunia internasional.
Program ini dinilai berhasil mendaftarkan bidang tanah di Indonesia secara progresif.
Hal tersebut membuat dalam lima tahun terakhir, program PTSL terus dipercaya untuk dilanjutkan hingga seluruh bidang tanah di Indonesia terdaftar.
Indonesia juga mendapatkan pinjaman sebesar 200 juta US Dollar dari Bank Dunia. Program ini dinilai berhasil oleh Bank Dunia,
BACA JUGA:100 Hari Kerja, Ini Capaian yang Dilakukan Menteri AHY
BACA JUGA:KUR BRI Rp 500 Juta, Tenor hingga 60 Bulan, Ini Syarat dan Tabel Angsurannya
Sehingga Indonesia diminta untuk berbagi cerita kesuksesan, ilmu, dan pengalaman, mewakili benua Asia dalam World Bank Land Conference.
Kegiatan tersebut berlangsung di markas Bank Dunia, Washington DC, Amerika Serikat.
"Namun, tidak hanya berbagi pengalaman, kehadiran kami di Bank Dunia, pada pertengahan Mei lalu, juga untuk menjajaki kemungkinan pinjaman lunak dari Bank Dunia untuk lima tahun ke depan," kata Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Rapat Kerja dengan Komisi II DPR RI, Selasa 11 Juni 2024.
Hasil negosiasi tersebut, dikatakan Menteri AHY, Bank Dunia akan meningkatkan bantuan pinjaman lunak, dari 200 juta USD menjadi 635 juta USD.
"Dengan sistem dan mekanisme yang tepat, kami optimis bantuan ini akan semakin meningkatkan kesuksesan program Reforma Agraria," lanjutnya.
Atas capaian tersebut, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengapresiasi kinerja Kementerian ATR/BPN.
Khususnya, kepada Menteri AHY yang terlihat sebagai sosok terbuka dan bisa diajak diskusi, sehingga kerja-kerja Kementerian ATR/BPN dilirik pihak lain.
"Seperti contoh World Bank mengundang, itu _amazing bagi saya, bagaimana orang selama ini melihat ATR/BPN tidak bekerja sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi," katanya.