Penurunan Stunting Fokus Baduta, Ini Keterangan Sekretaris Utama BKKBN
BKKBN Pusat Drs Tavip Agus Rayanto MSi, bersama Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah didamping Sekdaprov Bengkulu Isnan Fajri dan Ketua Perwakilan BKKBN Bengkulu Zamhari, membuka forum koordinasi Jurnalis dalam upaya penurunan stunting, di Tw-Eko/Bengkuluekspress-
"Sinergitas yang terbangun bersama media, nantinya kita harapkan bisa memberikan solusi hingga promosi. Sehingga penurunan stunting bisa terjadi," ungkap Zamhari.
BACA JUGA:Banyak Perpustakaan Belum Terakreditasi, Kadis DKP Sampaikan Ini
Zamhari menegaskan, percepatan penurunan angka stunting itu tidak hanya dilakukan oleh BKKBN maupun pemerintah daerah saja. Namun, semua pihak bisa ikut terlibat.
"Upaya kita bersama, untuk berkolaborasi menurunkan angka stunting," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Prof H Rohidin Mersyah mengatakan, peran sentral keluarga dalam upaya penanggulangan stunting sangat penting. Sebab, keluarga merupakan benteng utama dalam memerangi stunting dan membangun generasi muda yang sehat dan kuat.
"Keluarga adalah tumpuan rasa, media utama, tempat pertemuan semua hal penting dan esensial. Semua berawal dari keluarga dan kembali ke keluarga. Tidak ada yang bisa menggantikan posisi keluarga," ujar Rohidin.
BACA JUGA:Silpa Dihitung Ulang, Begini Pernyataan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu
Rohidin mengibaratkan keluarga sebagai sumber energi yang dapat menyelesaikan berbagai masalah. Keluarga itu bagaikan surga yang harus dijaga.
"Keluarga adalah energi. Kalau bisa dibangun dengan baik, masalah lain bisa diselesaikan. Apalagi stunting," tuturnya.
Rohidin juga menekankan pentingnya penanganan stunting dari hulu, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk keluarga, media, dan jurnalis. Apalagi angka stunting di Bengkulu masih cukup tinggi.
"Penurunan stunting bukan hanya tentang kemiskinan, tetapi juga faktor lingkungan, pengasuhan, dan persiapan sebelum menjadi orang tua. Kita harus menyelesaikan masalah ini dari hulunya," beber Rohidin.
BACA JUGA:Kepahiang Terapkan SIPD Kemendagri Dalam Kelola Ini
Salah satu upayanya, menurut Rohidin, dengan melibatkan Kantor Urusan Agama (KUA) dalam edukasi dan pendampingan calon pengantin. Tujuannya untuk memastikan kesiapan mental dan fisik para calon orang tua sebelum memasuki jenjang pernikahan.
"Kita perlu komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting. Semua pihak harus dilibatkan, termasuk teman-teman jurnalis," tegasnya.
Rohidin menyoroti peran penting media dalam mengedukasi dan mengadvokasi masyarakat terkait stunting. Pihaknya mendorong media untuk fokus pada konten yang bermanfaat dan mudah dipahami oleh masyarakat, khususnya generasi muda.