Cerita Bersambung : Barra Belajar Menjadi Manusia (2)

Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.-Renald/Bengkulu Ekspress-

Hobinya tersebut juga didukung oleh Nadia Farah sosok wanita cantik berdarah Suku Serawai dan Belanda.

Maklum saja, wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dulunya selain pernah dijajah Inggeris juga dijajah oleh Belanda atau Netherlands. 

Wajar jika tidak sedikit wanita cantik asal Kota Kenangan berparas seperti wanita dari benua Eropa.

“Ra, besok kita bisa ketemu di Historia Cafe ?. Aku sih maunya sehabis magrib kita sudah di sana. Ada yang mau aku sampaikan,”  pesan whatsapp masuk dari Nadia di samrtphone Barra, selepas ayahnya membawa motor scoopy coklat putih kesayangannya.

“Bisa, sepenting apa kira-kira? apa perlu aku surah ayah aku pulang dulu dan dipercepat hari ini kita bertemu? Mumpung ayah aku belum jauh jalanya membawa motor tadi,” jawab Barra dengan bercanda membalas pesan whastapp Nadia.

“Ra, kalau bercanda tolong yang masuk akal. Sejauh ini aku belum pernah lihat yang namanya Barra Ananta dapat memerintah Pak Wanto Abidin. Apa lagi menghubunginya untuk segera pulang ke rumah setelah perjalanannya belum sampai setengah jam berlalu,” ledek Nadia menjawab pesan Barra.

“Sebenarnya bisa, aku yang menelepon Pak Wanto, tapi Pak Haji Aman yang berbicara. Sebab komando pulang atau tidaknya Pak Wanto tergantung  perintah Pak Haji,” jawab Barra sambil tertawa mengirim pesan tersebut kepada Nadia.

“Terserah kamulah Ra, tidak baik juga orang tua jadi bahan candaan. Serius ini, ada yang mau aku sampaikan. Sebab waktunya tinggal beberapa hari lagi Ra, mungkin aku juga akan sibuk berkemas barang-barang,” sampai Nadia.

“Mau liburan selepas kelulusan ini, pilihan yang tepat. Tapi jangan jauh-jauh Nadia, sebab remaja secantik kamu banyak penggemarnya, takutnya hilang diculik saat liburan. Nanti aku disuruh bantu mencari kamu lagi, mana editan video aku masih banyak. Ah jangan sampai liburanmu merupakan orang yah apalagi aku,”  Barra kembali bercanda kepada Nadia. 

Namun pada bagian Nadia cantik. Barra memang sangat serius dan sungguh-sungguh ingin mengungkapkannya.

“Sudahlah Ra jangan bercanda terus. Itu pada bagian kata cantik untuk aku sepertinya kamu ngeledek aku ya. Intinya besok kita lanjut lagi obrolannya di Historia Cafe saja,” jawab Nadia.

“Oke siap nona yang tidak ingin disebut cantik , biar aku yang jemput besok. Selamat malam,” singkat Barra menjawab pesan Nadia.

BACA JUGA:Tempo 6 Bulan, 6 Warga Kaur Tewas Tenggelam, BPBD Keluarkan Imbauan

BACA JUGA:Peringatan HUT ke-16 Kabupaten Benteng: Evaluasi Pembangunan

Barra dan Nadia merupakan teman sejak kecil, mereka berdua tumbuh dewasa bersama di Kota Manna yang memang memberikan banyak kenangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan