Perputaran Uang Pilkada Ratusan Miliar, Ini Pernyataan Pengamat Ekonomi Bengkulu
Dok/BE Masyarakat di Bengkulu saat berpartisipasi pada Pemilu 2024.--
Harianbengkuluekspress.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Bengkulu pada November 2024 diperkirakan menciptakan perputaran uang rupiah yang cukup besar. Bahkan diperkirakan jumlah uang yang beredar akan menyentuh angka ratusan miliar rupiah, mengikuti tren yang terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) yang digelar pada April 2024.
Pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof Dr Ahmad Badawi Saluy SE MM mengungkapkan, Pilkada serentak pada November 2024 mendatang akan membawa dampak signifikan pada perekonomian daerah. Sebab perputaran uang rupiah diperkirakan mencapai ratusan miliar.
"Perputaran uang rupiah di Bengkulu akan cukup besar pada Pilkada serentak November 2024. Diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah," ujar Ahmad, Selasa 2 Juli 2024.
Menurut Ahmad, fenomena ini bukanlah hal yang baru. Pada pelaksanaan Pemilu sebelumnya, yakni Pilpres dan Pileg April 2024, perputaran uang juga mencapai ratusan miliar rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan politik skala besar memiliki dampak ekonomi yang signifikan terhadap daerah.
BACA JUGA:1.722 Peserta UTBK Wilayah Barat, Diumumkan pada Tanggal Ini
BACA JUGA:Usulkan Pengolahan Sampah Terpadu, Ini Keterangan Kepala Dinas DLH Kota Bengkulu untuk Atasi Sampah
"Kenapa bisa saya katakan ratusan miliar, karena data realisasi belanja barang di Bengkulu hingga Mei 2024 lalu telah mencapai Rp 818 miliar, atau tumbuh hingga 35,5 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 tercatat Rp 603 miliar. Pertumbuhan itu didorong oleh pelaksanaan Pemilu pada satuan kerja KPU dan Bawaslu," jelas Ahmad.
Menurut Ahmad, pertumbuhan realisasi belanja barang tersebut disebabkan pelaksanaan Pemilu pada satuan kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Banyak anggaran yang dialokasikan untuk persiapan dan pelaksanaan pemilu, mulai dari logistik hingga kegiatan sosialisasi.
"Wajar kalau realisasi belanja barang tumbuh, karena pelaksanaan Pemilu semuanya memerlukan dana yang besar," tambah Ahmad.
Ahmad juga menyoroti pentingnya perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik dalam menghadapi Pilkada serentak. Selain itu, Pilkada serentak juga bisa menjadi peluang bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bengkulu.
"Kegiatan politik seperti ini biasanya mendorong konsumsi masyarakat, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan kampanye. Ini bisa menjadi peluang besar bagi UMKM untuk meningkatkan pendapatan mereka," ujarnya.
BACA JUGA: Dorong Industri Kecil jadi UMKM, Segini Jumlah Industri Kecil Menengah di Kota Bengkulu
Sementara itu, pemerintah daerah Bengkulu terus melakukan persiapan untuk menyukseskan Pilkada serentak. Berbagai program dan kegiatan telah dirancang untuk memastikan pelaksanaan pemilu berjalan lancar dan aman.
"Kami berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan Pilkada serentak dengan sebaik-baiknya," kata Gubernur Bengkulu, Prof Dr drh Rohidin Mersyah MMA.