Bulan Muharram, Ini Larang untuk Kita Lakukan
Bulan Muharram, Ini Larang untuk Kita Lakukan-ilustrasi/Bengkuluekspress-
Berbuat maksiat di bulan Muharram dosanya akan dilipatgandakan.
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Saat Ada Petir, Insya Allah Hati Tenang
BACA JUGA:Konferwil ke-IX PWNU Bengkulu 2024: Memperkokoh Jam'iyah, Merawat Jemaah
3. Berperang
Para ulama berbeda pendapat tentang larangan memulai pertempuran di bulan mulia ini. Mengenai hal ini ada dua pendapat:
A. Yang paling terkenal atau masyhur di kalangan mufassirin dan fuqaha adalah aturan larangan berperang di bulan Muharram telah dimansukh atau dihapus dan dibatalkan.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Quran dalam surah At-Taubah ayat 36 yang menjelaskan bahwa "...,dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (at-Taubah:36).
Dilalah nya adalah ayat tersebut membolehkan memerangi kaum musyrikin pada bulan haram. Selain itu didukung dengan fakta beberapa peperangan seperti Perang Hunain dan Perang Thoif yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pada bulan haram.(4)
B.Dikemukakan oleh sebagian kecil ulama, bahwa larangan berperang di bulan haram tidak dibatalkan. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 194, yang artinya:
"Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (al-Baqarah: 194)
Juga dalam surah At-Taubah ayat 5, yang artinya:
"Maka ketika bulan suci (haram) telah berlalu, perangilah orang musyrik." (at Taubah: 5).(4)
4. Melakukan Bidah
Hal ini sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abudllah bin Masúd RA:
BACA JUGA:Juli 2024, BSI Buka Layanan Weekend Banking di 540 Kantor Cabang