Oknum Kepsek VCS di Rejang Lebong Diperiksa Polisi Bersama Ini
Ary/BE Ditemani salah seorang rekannya, GP oknum Kepsek yang rekaman VCS-nya viral saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Rejang Lebong, Jumat (10/11).--
CURUP, BE - Oknum kepala sekolah (Kepsek) yang rekaman videonya tengah melakukan Video Call Sex (VCS) viral di media sosial (Medsos), akhirnya resmi melapor ke Polres Rejang Lebong. Tak hanya melapor, GP (54) warga Kecamatan Padang Ulak Tanding tersebut juga langsung diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polres Rejang Lebong. GP bersama satu orang rekannya tiba di Polres Rejang Lebong pada Jumat (10/11) siang. GP bersama rekannya tersebut tiba di Mapolres Rejang Lebong sekitar pukul 14.10 WIB dan langsung memasuki gedung Satreskrim Polres Rejang Lebong dan diperiksa oleh penyidik dari unit PPA Polres Rejang Lebong.
"Untuk GP hari ini dipanggil penyidik untuk dimintai keterangan terkait dengan video yang viral tersebut," terang Kasi Humas Polres Rejang Lebong, IPTU Sinar Simanjuntak dikonfirmasi BE, Jumat (10/11).
Namun menurut Kasi Humas, dalam pemeriksaan tersebut GP statusnya sebagai korban. Kedatangan GP ke Mapolres Rejang Lebong selain dimintai keterangan oleh penyidik, juga melaporkan secara resmi pelaku yang melakukan penyebaran rekaman VCS dirinya tersebut.
Laporan yang disampaikan oleh GP baik terkait dengan pelanggaran undang-undangan ITE maupun adanya dugaan pemerasaan yang dilakukan pelaku terhadap dirinya.
"Saat ini penyidik baru sebatas menggali keterangan dari korban," tambah Kasi Humas.
Sebelumnya jagat media sosial di Kabupaten Rejang Lebong dihebohkan dengan munculnya Video Call Sex (VCS) oknum salah satu kepsek SD Negeri yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Diketahui rekaman VCS oknum Kepsek tersebut dilakukan bersama pacar onlinenya yang ia kenal melalui Facebook. Dimana pacar onlinenya tersebut mengaku sebagai seorang anggota Polri. Kemudian karena sering video call hingga keduanya melakukan VCS.
Ternyata saat melakukan VCS tersebut, GP tak menyadari direkam dan selanjutnya rekaman tersebut digunakan pelaku untuk memeras GP. GP sebelumnya sempat diminta uang sebesar Rp 5 juta dan diminta lagi Rp 500 ribu, karena tak digubris GP akhirnya rekaman VCS tersebut disebar pelaku melalui facebook dan kemudian viral.(251)