Masyarakat Keluhkan Kenaikan Harga Pangan, Disperindag Provinsi Bengkulu Respon dengan Gelar Pasar Murah
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu, Foritha Ramadhani Wati --
Harianbengkuluekspress.id - Masyarakat di Bengkulu mengeluhkan harga sejumlah pangan strategis, khususnya beras mengalami kenaikan. Mereka meminta Pemerintah Provinsi Bengkulu mengadakan kegiatan pangan murah. Merespon keluhan itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, Foritha Ramadhani Wati mengatakan, dalam waktu dekat Disperindag mengadakan kegiatan Pasar Murah 2024. Kegiatan tersebut merespon permintaan dari sejumlah masyarakat di Bengkulu.
"Kami akan lakukan kegiatan pasar murah disejumlah kecamatan di Kota Bengkulu," kata Foritha, Minggu 4 Agustus 2024, kepada BE.
Ia mengaku, kegiatan Pasar Murah akan dimulai pada 6 Agustus 2024 di GOR Sawah Lebar Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu. Kemudian akan berlanjut disejumlah kecamatan lainnya di Bengkulu dan berakhir pada 17 September 2024 mendatang di Lapangan Indoor Bumi Ayu, Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.
"Kegiatan Pasar Murah 2024 ini menjangkau seluruh kecamatan di Kota Bengkulu," tambah Foritha.
BACA JUGA:Merasa Diprank, Siswi Pilih Putus Sekolah
BACA JUGA:Izin KIR Kendaraan Barang Banyak Mati, Segini Jumlahnya
Kegiatan Pasar Murah pda 2024 ini salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi untuk membantu masyarakat menengah ke bawah. Sehingga, mereka bisa mendapatkan bahan pangan atau Sembako dengan harga yang lebih murah dari yang dijual para pedagang di pasar.
"Kami berharap kegiatan ini membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup," harapnya.
Ia mengaku, selama musim kemarau ini harga beberapa komoditas pangan strategis mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Salah satu komoditas yang tercatat mengalami kenaikan yakni beras.
"Kami mencatat memang komoditas pangan naik, terutama beras," ujarnya.
Untuk mencegah hal tersebut, pihaknya mengimbau, masyarakat khususnya petani sawit agar membeli beras dengan merek SPHP. Sebab beras tersebut merupakan program pemerintah untuk mengendalikan dan menstabilkan harga beras.
BACA JUGA:78,55 Persen Anak Divaksin Polio, Segini Jumlah Targetnya
"Kalau harga beras mahal kami sarankan beli beras SPHP karena harganya terjangkau," pungkasnya. (Rewa Yoke)