Kapal Tak Berlayar, Pisang Enggano Dibuang hingga Berton-ton

RIO/BE Berton-ton pisang kepok asal pulau Enggano Bengkulu Utara tidak bisa dibawa ke Kota Bengkulu menggunakan jalur laut dikarenakan kapal laut tak bisa berlayar akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk. --

"BBM juga masih aman," tegas Reddy.

BACA JUGA:Bengkulu Utara Berselawat, Pemkab BU Hadirkan Ustaz Ucay Batu Bara

Diketahui, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini pada tanggal 14 Agustus 2024, atas kondisi gelombang laut di perairan Sumatera Barat dan Bengkulu. Kondisi ketinggian gelombang laut diperkirakan sampai 3 meter, untuk  wilayah perairan barat Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu, perairan timur Enggano hingga Samudera Hindia barat Bengkulu.

Risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, untuk perahu nelayan dapat mewaspadai gelombang lebih dari 1,25 meter. Kemudian, kapal tongkat diwaspadai ketinggian gelombang 1,50 meter, Kapal Ferry waspada gelombang tinggi 2,5 meter dan kapal ukuran besar jenis kargo diwaspadai tinggi gelombang 4 meter.

Sementara itu,  Kepala UPTD Penyelenggara penyeberangan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu Syarif SE MSTr mengatakan, peringatan BMKG atas kondisi cuaca itu, berlaku kepada semua jenis kapal.

BACA JUGA:KPPN Manna Gelar FKP

"Untuk saat ini, penyeberangan ke Pulau Enggano ditunda terlebih dahulu," ujar Syarif.

Syarif menjelaskan, cuaca buruk dan gelombang tinggi itu memang tidak bisa dihindarkan. Maka untuk kembali aktifnya transportasi dari dan ke Pulau Enggano itu, ditentukan oleh PT ASDP Indonesia Ferry dan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).

"Kalau yang memutuskan berangkat atau tidak kapal itu, ada di ASDP dan KSOP," tutupnya. (Eko)

Tag
Share