Polda Ajak Pelajar Perangi Berita Hoax, Ini Sasarannya

IST/BE Bid Humas Polda Bengkulu ketika menggelar sosialisasi dalam memerangi berita hoax yang menyasar pelajar SMK Negeri 6 Kota Bengkulu.--

Harianbengkuluekspress.id - Guna mengintensifkan kampanye bijak bermedia sosial kepada warganya, terutama bagi para pelajar atau generasi milenial (Gen-Z) dalam memerangi kabar bohong atau hoax yang diprediksi meningkat seiring tahun politik jelang Pilkada serentak 2024 ini. 

Bid Humas Polda Bengkulu menggelar sosialisasi yang menyasar para pelajar SMK Negeri 6 Kota Bengkulu yang turut melibatkan duta humas yakni Microm Amadea Utama.

"Untuk itulah, kami mengajak pelajar terutama adik-adik di SMKN 6 kota agar lebih bijak dalam bermedsos. Saring sebelum sharing (menyebarkan konten, red)," terang Paur Pensat Bid Humas Polda Bengkulu, Iptu Desty Sukarlia Sari, Jumat, 23 Agustus 2024.

Dikatakannya, sekarang ini sangat mudah menemukan konten di media sosial yang berisi ujaran kebencian maupun hoax. Menurutnya, hal ini terjadi karena rendahnya kesadaran bahwa tidak ada kebebasan absolut.

BACA JUGA:Apresiasi Pelanggan dengan TelkomselPoin, Dapatkan Manfaat Lebih dari Penggunaan Produk Telkomsel

BACA JUGA:BS Dilanda Bencana Banjir, Ini Dampaknya

"Yang ada adalah kebebasan yang dibatasi oleh kebebasan orang lain. Ini penting dipahami agar menjadi kesadaran bersama," katanya.

Selain dapat merugikan orang lain, lanjut dia, kabar bohong atau hoax itu juga berimplikasi pada aspek hukum yang termaktub dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Untuk itu, ia mengingatkan kepada para pelajar atau generasi muda untuk tidak sembarangan atau sekedar ikut-ikutan mengunggah ulang ataupun menyebarluaskan konten informasi yang belum diketahui kejelasan sumber informasinya dari konten atau informasi tersebut.

"Ada beberapa alasan mengapa orang meneruskan hoax ini. Pertama, berita dari orang yang dapat dipercaya tanpa memeriksa kembali kebenaran informasi, mengira bermanfaat, mengira benar dan ini yang paling sering terjadi, ingin dianggap sebagai orang yang pertama tahu. Ingat, medsos bukan ruang privat melainkan ruang publik," ungkapnya saat memberikan sosialisasi di SMKN 6 kota.

BACA JUGA:DPMD Minta Pemdes Prioritaskan Masyarakat, Ini Tujuannya

Untuk mengetahui apakah informasi itu valid atau tidak, pihaknya memberikan tips kepada para pelajar SMK Negeri 6 kota ini. Cara mendeteksinya adalah melalui 4C, yaitu cermati, cek, cari dan cepat. Selain itu juga manfaatkan fast checking untuk mengetahui penulis, narasumber berikut kompetensi dan kredibilitasnya.

"Kita harus cerdas dan tentunya juga meningkatkan literasi media sosial. Literasi disini mencakup juga melek visual yaitu kemampuan untuk mengenali dan juga memahami ide yang disampaikan secara visual melaalui video ataupun gambar," paparnya.

Sementara itu, Kepala sekolah SMKN 6 kota, Dr Paidi MTPd sangat menyambut baik sosialisasi yang dilakukan ini atau diberikan oleh Bid Humas Polda Bengkulu dalam memerangi berita hoax kepada siswa-siswinya. Sehingga, ke depan para pelajar SMKN 6 kota tidak ada yang terperangkap dalam berita hoax tersebut.

Tag
Share