Cegah Stunting Melalui Program Dapur Sehat, Pemenuhan Asupan Gizi dari Rumah Tangga
Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Zamhari.--
Harianbengkuluekspress.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu terus mencegah stunting. Salah satunya melalui program dapur sehat. Pentingnya pemenuhan asupan gizi untuk mencegah stunting, yang dapat dimulai dari dapur rumah tangga. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa gizi seimbang dapat diperoleh dengan biaya terjangkau. Menu yang berasal dari bahan lokal tidak hanya menyehatkan, tetapi juga mendukung perekonomian lokal.
"Kita terus berupaya mencegah stunting melalui program dapur sehat. Menu yang sehat tidak perlu mewah atau mahal. Cukup memanfaatkan produk lokal seperti sayuran, telur, dan ikan yang mudah didapatkan di sekitar kita," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Zamhari menuturkan kepada BE, Minggu 25 Agustus 2024.
Namun, Zamhari menegaskan, pencegahan stunting tidak hanya bergantung pada asupan gizi. Setidaknya perlu tindakan konvergensi.
"Untuk mempercepat langkah dan gerak mengatasi stunting, kita harus melakukannya secara konvergensi. Ini berarti kita perlu melihat stunting sebagai masalah multifaktorial, termasuk pola asuh dan lingkungan," jelasnya.
BACA JUGA:Banjir Susulan Harus Dicegah dengan Cara Ini
BACA JUGA:Kembangan Ekonomi Kreatif dan Digital, Bisa Meningkatkan Nilai Tambah Bagi Daerah
Dalam upaya pencegahan ini, peran orang tua, khususnya ayah, menjadi sangat penting. Zamhari menjelaskan bahwa ayah tidak boleh hanya berperan sebagai pendukung, tetapi juga harus aktif dalam pengasuhan anak.
"Pengasuhan dari seorang ayah sama pentingnya dengan ibu, terutama dalam pengenalan lingkungan agar anak bisa merespon dengan baik," tambahnya.
Menurutnya, ketika ayah terlibat aktif dalam pengasuhan, anak akan memiliki keseimbangan emosional dan sosial yang lebih baik. Ini adalah salah satu faktor penting yang dapat mencegah stunting, karena anak akan lebih siap dalam menghadapi tantangan lingkungan.
"Ayah harus terlibat aktif dalam pengasuhan anak, sehingga anak akan lebih siap dalam menghadapi tantangan lingkungan," ujarnya.
BACA JUGA:Pendaftaran Bapaslon Hingga Tengah Malam, Ini Tujuannya
Selain itu, Zamhari juga menggarisbawahi pentingnya kerjasama lintas sektor untuk menangani stunting. Dengan kerjasama yang solid, Zamhari optimis bahwa target menurunkan angka stunting di Bengkulu dapat tercapai
"Pencegahan stunting bukan hanya tugas BKKBN, tetapi juga membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk dinas kesehatan, pendidikan, dan pemerintah desa," tutupnya. (Rewa Yoke)