2025, Pemkab Mukomuko Usul Bangun 20 Titik Irigasi, Segini Dana yang Dibutuhkan
2025, Pemkab Mukomuko Usul Bangun 20 Titik Irigasi, Segini Dana yang Dibutuhkan-Endi/Bengkuluekspress-
"Pembangunan irigasi tersier ini biasanya membutuhkan anggaran sekitar Rp 75 juta hingga Rp100 juta per titik, yang dikelola langsung oleh kelompok tani setempat," jelas Fitriani. "Untuk membangun irigasi di 20 titik, diperlukan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar."
Camat Air Manjuto, Sugiyanto, menanggapi kondisi ini dengan menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa melarang petani untuk mengalihfungsikan sawah menjadi kebun sawit, mengingat keadaan ekonomi dan sosial pemilik lahan.
"Setelah menebang sawit dan mengubahnya menjadi sawah, jika sawah tersebut tidak mendapat aliran air, itu sama saja mematikan sumber pendapatan mereka," ujar Sugiyanto.
Sugiyanto juga menekankan bahwa masyarakat akan bertindak sesuai naluri mereka untuk menjaga mata pencaharian mereka.
"Jika ada program yang jelas dan bisa direalisasikan, masyarakat pasti akan mendukung," tambahnya.
Pemkab Mukomuko berharap dengan pembangunan irigasi di 20 titik ini, alih fungsi lahan sawah menjadi kebun sawit dapat dicegah.
Irigasi yang memadai akan memastikan pasokan air untuk lahan pertanian, sehingga petani tidak perlu kembali menanam sawit dan dapat mempertahankan lahan sawah mereka.
Pemkab juga berencana untuk mengajukan proposal tambahan ke Kementerian Pertanian agar mendapatkan dukungan lebih besar untuk proyek irigasi ini, mengingat pentingnya menjaga keberlanjutan pertanian di Mukomuko.
BACA JUGA:Pendaftaran Tes CPNS Kemenag Resmi Dibuka Mulai Hari Ini, Berikut Link Pendaftaran dan Syaratnya
BACA JUGA:Harga BBM Shell dan BP juga Turun Hari Ini, Minggu 1 September 2024, Berikut Daftarnya
"Kami akan segera mengajukan permohonan tambahan ke kementerian, termasuk kebutuhan lain seperti pakaian dan kain untuk korban bencana, selain kebutuhan pangan," ungkap Fitriani.
Dengan upaya ini, Pemkab Mukomuko berharap bisa mempertahankan lahan pertanian yang produktif dan meningkatkan kesejahteraan petani, serta menjaga ketahanan pangan daerah dalam jangka panjang. (end)