Harga Kopi Naik, Karet Turun dan Sawit Tidak Berbuah

--

Harianbengkuluekspress.id - Sepertinya harga karet di kalangan petani tidak bisa berharap lebih, pasalnya harga yang diterima petani saat ini Rp 9.500/kg. 

Harga tersebut telah mengalami penurunan, sebelumnya sempat menyentuh harga Rp 10 ribu lebih per kg nya untuk karet yang baru diangkat usai disadap.

Sedangkan, harga biji kopi kering mengalami kenaikan dari Rp 48000/Kg menjadi Rp 62000/kg dan harga tandan buah segar (TBS) sawit saat ini harga terbaru Rp 2.200 per kg yang masih stabil.

Penurunan harga karet sangat dikeluhkan oleh petani karet, warga Seluma Barat.  Selain harga mengalami penurunan, pohon karet sendiri sudah mulai berkurang menghasilkan getah, selain kemarau juga umur karet sudah tua.

BACA JUGA:Bawaslu Kaur Siapkan 268 Pengawas TPS

BACA JUGA:ASN dan Pemdes di Lebong Diingatkan Tak Berpolitik Praktis, Sekda Tegaskan Ini

"Kalau harga naik turun seperti itulah, banyak lah turunnya dari pada naiknya. Apalagi karet yang saya sadap saat ini sudah berumur, jadi getahnya sudah berkurang. Kini harga Rp 9000 per kg dikalangan petani" sampai Tugimin.

Sementara itu, kenaikan kembali harga biji kopi kering di kalangan petani membuat angin segar bagi kalangan petani kopi yang masih menyimpan biji kopi kering. Karena harga jual kembali mengalami kenaikan harga Rp 62 ribu/kg. Sekalipun demikian, harga kopi tersebut juga tidak cukup dirasakan manfaatnya oleh warga petani kopi lainnya.  Dikarenakan ini sudah di penghujung musim.

"Kini kopi naik lagi, tapi buahnya sudah banyak habis (penghujung musim), tapi bagi yang berbuah usai musim ada sebagian. Untuk hasil Alhamdulillah harga yang tinggi seperti ini membuat petani untung," jelas Tasir.

Di sisi lain, untuk TBS saat ini harga terbaru Rp 2.200 per kg, harga sawit sudah terbilang normal namun keluhan petani hampir dirasakan se Kabupaten Seluma, banyak sawit tidak berbuah atau sering disebut trek. Hal ini sudah berlangsung sejak tahun 2023 lalu sampai dengan sekarang.

BACA JUGA:Kekeringan, Warga Kaur Serbu Sungai

Hal tersebut disampaikan oleh Yoyon warga Desa Pematang Riding, Kecamatan SAM. Disampaikannya harga tinggi hasilnya berkurang. Untuk harga memang sejak setahun terakhir sudah mengalami kenaikan dan saat ini Rp 2.200 per kg.

"Harga tinggi, buah nya tidak ada itulah keluhan yang terjadi saat ini, kondisi ini sudah berlangsung sejak 2023 lalu," singkatnya. (Jefrianto)

Tag
Share