Angka Inflasi Naik Jadi Segini

Anggota TPID Mukomuko, Nurdiana--

harianbengkuluekspress.id – Angka inflasi di Kabupaten Mukomuko untuk bulan Agustus 2024 sebesar 2,44 persen atau mengalami kenaikan dari bulan Juli 2024 di angka 2,39 persen.

”Rilis dari BPS Kabupaten Mukomuko ada kenaikan angka inflasi di daerah kita ini. Sebab angka inflasi 2,44 persen pada bulan Agustus dan dirilis awal September 2024,” ujar Anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Mukomuko Nurdiana SE MAP dikonfirmasi BE, Selasa 3 September 2024. 

Menurutnya, angka inflasi sebesar 2,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,89. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran. Diantaranya yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,23 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,52 persen. Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,53 persen, kelompok kesehatan sebesar 3,30 persen, kelompok transportasi sebesar 1,60 persen.

"Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,74 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,56 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,35 persen serta beberapa kelompok lainnya yang ikut mempengaruhi," ujarnya. 

BACA JUGA:1.639 Nelayan Dapat Jaminan Ini

BACA JUGA:125 Lampu PJU Dipasang, Ini Lokasinya

Ia menjelaskan, meski angka inflasi ada kenaikan sedikit. Namun Pemkab Mukomuko dalam hal ini TPID bersama pihak-pihak terkait lainnya terus melakukaan upaya untuk menekan inflasi. Diantaranya mengelar pasar murah di sejumlah titik atau lokasi. 

“Contohnya beberapa hari lalu TPID bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri Mukomuko mengelar pasar murah yang dilaksanakan di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Mukomuko,” bebernya. 

Ia optimis angka inflasi di daerah ini untuk bulan September 2024 dan akan diketahui rilisnya di Oktober 2024 mendatang, bisa turun. Ini tentunya penting dan perlu kerja keras semua pihak. Tidak hanya pemerintah daerah, TPID, instansi dan dinas, Bank Indonesia, kelompok tani dan lainnya. 

“Jika terus bersama untuk menstabil harga  di daerah ini, kami juga sangat yakin inflasi di daerah ini terus mengalami penurunan,” lanjut Nurdiana.(budi)

Tag
Share