Festival Umbung Kutei Kepahiang 2024, Merawat Warisan Budaya Leluhur
Panggung megah Umbung Kutei 2024 Kabupaten Kepahiang-Doni/Bengkuluekspress-
Penoi diwujudkan dalam bentuk karangan-bunga besar yang berisi rangkaian hasil-hasil ladang, peralatan kerja, peralatan rumah tangga dan senjata. Benda terpenting di penoi adalah:
Padi dengan tangkainya Jawet dengan tangkainya Sirih dengan tangkainya
Tebu hitam dengan daunnya Kelapa dengan tandannya Peralatan rumah tangga Alat pemotong dan penetak (rudus) Alat pemotong dan penyerut (sewar) Dua batang tombak Payung.
NJAMEU KUTEI adalah perjamuan kutei Sebagai perjamuan besar dan lengkap yang dihadiri segenap pemimpin kutei dan masyarakat.
Upacara Kejei merupakan salah satu upacara terbesar masyarakat Rejang, yang diwarnai dengan pemotongan kerbau, kambing, dan sapi.
Upacara Kejei sendiri merupakan acara adat yang diselenggarakan cukup lama, mulai dari 3 hari, 15 hari, 3 bulang, hingga 9 bulan.
Dengan demikian, Tari Kejei dianggap sakral dan diyakini mengandung nilai dan makna tersendiri bagi masyarakat Suku Rejang.
Tari Kejei diyakini sudah ada sejak sebelum era Kerajaan Majapahit. Konon tarian ini pertama kali dipentaskan dalam pernikahan Putri Senggang dan Biku Bermano.
BACA JUGA:8 Lurah di Kepahiang Tolak Dana Kelurahan, Sekda: Akan Dievaluasi Total
BACA JUGA:Kajari Baru Kepahiang Kumpulkan Lurah, Kades dan Pejabat Eselon II, Ini Alasannya
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kepahiang, Nining Fawely Pasju SPt MM mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini yang disambut baik oleh masyarakat.
"Alhamdulillah Umbung Kutei 2024 kembali terlaksanakan dengan baik. Terlihat dari tingginya antusiasme masyarakat yang mengunjungi lokasi festival Umbung Kutei," ungkap Nining. (Doni)