Hasil Panen Meningkat, Harga Gabah Menurun, Ini Penyebabnya
Tampak para petani yang berada di kawasan sentra pangan di Kelurahan Kemumu Kabupaten BU melakukan panen padi, Minggu 6 Oktober 2024.-APRIZAL/BE -
harianbengkuluekspress.id - Musim panen dikawasan sentra produksi pangan yang berada di wilayah Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara (BU) masih terus berlangsung. Ini lantaran musim tanam perdana yang dilakukan di tahun ini tidak serentak dan hasil panen pun terus meningkat. Hanya saja harga jual gabah justru mengalami penurunan. Hal ini pun diakui oleh salah seorang petani, Sukari saat disambangi BE, Minggu 6 Oktober 2024.
"Ya, mas untuk hasil panen kita di tahun ini meningkat, dimana dalam 1 hektare yang biasanya hanya menghasilkan 3 ton, kali ini mencapai 4 ton. Akan tetapi justru harga jual gabah yang menurun," ujarnya.
Ditambahkannya, bahwa harga jual gabah yang sebelumya di harga Rp 6.500 per kg dan saat ini hanya di harga Rp 6.200 per kg. Penurunan harga gabah ini lantaran meningkatnya hasil panen para petani. Namun dengan adanya penurunan harga gabah ini justru merugikan para petani, meski hasil panen meningkat.
"Menurut kami dengan turunnya harga gabah ini justru merugikan kami para petani, meski hasil panen meningkat," ungkapnya.
BACA JUGA:Dorong Desa Digital, Ini Manfaat yang Didapat Menurut Kepala Dinas PMD Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Pasokan BBM di SPBU Kembali Normal, Segini Jumlahnya
Dirinya pun berharap, pemerintah kedepan dapat membuat kebijakan yang dapat lebih memperhatikan para petani. Mulai dari pengawasan harga, dukungan peningkatan produksi serta menekan biaya produksi petani yang saat ini sangat tinggi.
"Tidak banyak kami selaku petani meminta kepada pemerintah daerah, agar apa yang kami minta tersebut dapat terealisasi dengan baik kedepannya," pungkasnya.(afrizal)