Pemprov Bengkulu Sebut Serapan Pupuk Subsidi Rendah, Berikut Penyebabnya
Ketua Tim Kerja Pupuk Pestisida dan Alsintan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Destriana-IST/BE-
"Mudah-mudahan serapannya terus meningkat," ujarnya.
Di sisi lain, Destriana menjelaskan, pihaknya saat ini juga tengah melakukan pendataan untuk usulan kuota pupuk subsidi tahun 2025. Karena usulannya harus disampaikan tahun ini ke Kementerian Pertanian (Kementan).
"Kita sedang proses entri data untuk usulan tahun depan," terangnya.
Usulan pupuk subsidi tahun depan akan meningkat dari tahun 2024. Sebab, pihaknya juga akan mengakomodir pupuk untuk padi gogo. Kemudian, terjadi penambahan areal tanam.
"Kemungkinan kuotanya akan meningkat," tandas Destriana.
Untuk diketahui, Provinsi Bengkulu mendapatkan pupuk subsidi tahun ini dengan satu kali penambahaan kuota.
Pada awal tahun, alokasi awal pupuk subsidi itu, 15.378 ton untuk pupuk jenis urea, dan jenis NPK sebanyak 17.539 ton.
Kemudian, pada akhir Maret lalu, Kementan menambah kuota pupuk subsidi jenis urea 10.908 ton dan 19.957 ton untuk jenis NPK. Sementara untuk NPK formula khusus tidak mengalami penambahan hanya 11 ton. (151)