BPK Wilayah II Bengkulu Lampung Gelar Festival Permainan Tradisional, Ini Jenisnya

Permainan Enggrang dikenalkan kepada pelajar dalam rangka melestarikan budaya di Indonesia -istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VII Provinsi Bengkulu dan Lampung  bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Selatan  menyelenggarakan festival permainan tradisional anak.

Kegiatan yang digelar dengan  mengangkat tema "Memaknai arti pahlwan bagi generasi  penerus bangsa" untuk memperkenalkan kembali keanekaragaman permainan tradisional melalui partisipasi anak-anak sekolah setempat.

Ada 10 perwakilan sekolah Dasar (SD) dari 11 Kecamatan, masing-masing sekolah mengirimkan 30 siswa dan siswi. 

Permainan tradisional dan permainan rakyat merupakan salah satu objek pemajuan kebudayaan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Di zaman modern seperti sekarang ini, permainan tradisional sudah jarang dilakukan.

BACA JUGA:Jadi Kontroversi Di Masyarakat, FSGI Menolak Wacana Penerapan Kembali UN

BACA JUGA:5 Pelamar PPPK Benteng Dicurigai, 2 Terbukti Gunakan SK Fiktif, Begini Fakta Terungkap

Permainan tradisional memang tidak semenarik permainan modern dan dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Namun, permainan tradisional mengandung banyak nilai dan pesan moral serta cocok untuk melatih tumbuh kembang anak.

Ditengah gempuran permainan modern, BPK dan Disdikbud Kabupaten Bengkulu Selatan memastikan permainan tradisional tetap eksis dan dimainkan oleh anak-anak. 

Beberapa permainan yang dikenalkan seperti Engrang, Hula Hoop, Bakiak, Tarik Tambang dan Terompak Batok Kelapa. 

Melalui akun instagram@bpk_wilayahtujuh juga menuliskan   akan menggelar permainan tradisional  seperti conklak, Lompat kodok, main kelereng, layang-layang, petak umpet,  lompat talim, naga-naga dan ketapel. 

"Ini menjadi salah satu cara agar kita tetap bisa melestarian kebudayaan di Indonesia,  dan menghadirkan berbagai macam permainan tradisional dimainkan warga Bengkulu, "   ujar Drs Nurmantiyas. 

BACA JUGA:BI Bengkulu Gelar Like It, 250 Peserta Hadir, Ini Tujuannya

BACA JUGA:Rp 15 M untuk Bangun Gedung Kejari Seluma

Diketahui, festival permainan tradisional juga dapat menjadi ajang pengembangan karakter pada generasi saat ini, terutama untuk memastikan bahwa warisan leluhur diteruskan dan dilestarikan secara berkelanjutan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan