Butuh Tambahan Stok, BBM di Bengkulu Sering Langka dan Antre Panjang

Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memprediksi terjadi lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di wilayah Provinsi Bengkulu. -RIO/BE -

Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kota Bengkulu mendorong agar Pemerintah Provinsi mendesak PT Pertamina menambah stok Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya, sejumlah SPBU di Kota Bengkulu beberapa hari belakangan ini mengalami kekosongan BBM. 

Asisten II Setda Kota Bengkulu, Sehmi mengatakan kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap lonjakan inflasi di Kota Bengkulu. 

"Tentu ini jadi persoalan kalau terus dibiarkan, pasti akan mempengaruhi inflasi," ujar Sehmi. 

Permintaan ini sudah disampaikannya saat digelar rapat inflasi daerah bersama TPID Provinsi beberapa waktu lalu. Dalam rapat tersebut juga disiapkan langkah-langkah dalam menekan inflasi jelang Natal, tahun baru hingga awal tahun 2025 mendatang.

"Sekalipun BBM tersedia di SPBU, antreannya cukup panjang. Itu dipastikan berdampak dengan inflasi yang selama ini kita jaga," ungkapnya. 

Pihaknya akan memperkuat kolaborasi dan sinergitas dengan Pemprov Bengkulu hingga stakeholder terkait lainnya. Karena, selain BBM, faktor cuaca ekstrem akhir tahun ini juga patut diwaspadai. 

BACA JUGA:Minta DBH Segera Dicairkan, Begini Pernyataan Penjabat Sekda Pemerintah Kota Bengkulu

BACA JUGA:Antisipasi Cuaca Ekstrem, Utamakan Keselamatan, Ini Imbauan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu

Musim hujan biasanya tidak jauh dari kondisi-kondisi gagal panen di sejumlah wilayah. Selain itu, ancaman angin kencang, longsor dan banjir juga membuat sektor transportasi menjadi terhambat, dan mempengaruhi akses distribusi pangan yang berasal dari luar daerah.

"Masalah transportasi, baik jalur darat dan laut perlu kita antisipasi. Berkenaan dengan jalur darat, ini berkaitan dengan BBM yang harus juga dikendalilan, kemudian juga tempat-tempat wisata juga perlu dikendalikan karena di Kota Bengkulu biasanya banyak pendatang berwisata ke pantai. Itu juga yang harus kita antisipasi," papar Sehmi.

Dampak ini mulai dirasakan, dengan melihat adanya kenaikan harga beberapa komoditas pangan seperti bawang merah, tomat, dan cabai rawit. Disebabkan permintaan yang meningkat, ketersediaan stok barang yang terbatas, serta ketergantungan pada hasil produksi dari daerah lain menjadi faktor utama penyebab kenaikan harga. 

 

Konsumsi Bakal Melonjak

Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memprediksi akan terjadi lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di wilayah Provinsi Bengkulu. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan