Rekontruksi Digelar, Begini Cara Bos Sindikat Uang Palsu Bawa Masuk Mesin Cetak Upal ke UIN Alauddin
Pihak kepolisian mengamankan mobil dan juga tersangka sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar-Istimewa/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Pihak kepolisian terus mengusut sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Ada 17 orang yang telah ditetapkan tersangka dengan latar nelakang, pihak Polres Gowa menggelar rekontruksi di tempat kejadian perkara yakni UIN Alauddin Makassar.
Dari rekontruksi itu terungkap,gelagat Andi Ibrahim, bos sindikat uang palsu yang juga mantan kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar dan saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Dihadapan polisi Andi Ibrahim mengungkapkan taktik liciknya, untuk memperlancar bisnis pabrik uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.
Aksi Andi Ibrahim saat berusaha memasukkan mesin pencetak uang palsu seberat dua ton ke dalam gedung perpustakaan hingga mencetak uang palsu di kampus.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Masih Melanda, Warga Mukomuko Diimbau Waspada, Begini Caranya
BACA JUGA:UNIB-UGM Arsipkan Bahasa Enggano, Ini Upaya Perguruan Tinggi Cegah Kepunahan Budaya Lokal
Menurut Kapolres Gowa,Reonald Simanjuntak,Andi membawa mesin pencetakuag palsu ke dalam kampus dengan menggunakan papan agar lebih mudah dipindahkan. Kemudian mesin itu dimasukkan ke salah satu ruangan yang dulunya toilet perpustakaan.
"Saat rekonstruksi, kami membutuhkan 25 orang untuk mengangkat mesin tersebut. 'Tapi kami bisa melakukannya jika kami mendorongnya dengan papan. Dan saat rekonstruksi, saat tersangka masuk ke salah satu ruangan yang dulunya adalah toilet perpustakaan, ada beberapa retakan di lantai,"jelasnya.
Di bekas toilet berukuran 2x4 m2 itu, Andi menyimpan mesin cetak. Kemudian,untuk melancarkan aksinya, Andi harus memberikan plester untuk meredam suara mesin cetak yang sedang bekerja.
"Kalaupun bersuara, hanya terdengar sayup-sayup dari dalam," kata Reonald Simandjuntak.
Andy juga pandai mencari alasan jika ada staf lain yang tertarik dengan suara-suara di dalam ruangan. Tapi para tersangka menjawab bahwa mereka sedang mencetak buku lagi, jadi kecurigaan para staf ainnya mereda pada saat itu.
BACA JUGA:Satu Orang DPO Sindikat Uang Palsu UIN Alauddin Makasar Meninggal, Dua Diantaranya Masih Buron
BACA JUGA: Dicetak di Bekas Toilet, 14 Tahun Beroperasi Akhirnya Sindikat Uang Palsu UIN Alauddin Terbongkar