Rekontruksi Digelar, Begini Cara Bos Sindikat Uang Palsu Bawa Masuk Mesin Cetak Upal ke UIN Alauddin

Pihak kepolisian mengamankan mobil dan juga tersangka sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar-Istimewa/Bengkuluekspress-

"Jadi para tersangka lebih leluasa (membuat uang palsu). Karena tempat itu adalah perpustakaan dan orang-orang mengira mereka sedang membuat buku, dan kecurigaan orang pun hilang," bebernya. 

Ditambahkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa, AKP Bakhtiar,  menambahkan bahwa mesin cetak berukuran besar tersebut dibawa oleh para tersangka dengan menggunakan truk forklift.

Menurutnya, para tersangka sempat ditanyai oleh satpam setempat saat membawanya masuk ke dalam kampus. Namun, tersangka mengaku bahwa mesin tersebut untuk mencetak buku dan akan disimpan di perpustakaan. 

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan bahwa tersangka Andy nekat menggunakan mobil dinas jenis Kijang Inova berplat DD 1904 RW.

"Barang bukti mobil tersebut adalah milik AI (Andi Ibrahim)," jelasnya, seraya mengatakan bahwa mobil tersebut disita atas kerja sama antara Polres Gowa dengan Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhanis. 

Rektor menyerahkan mobil tersebut kepada kami untuk membantu mempublikasikan kasus ini. Mobil dinas tersebut digunakan Andy Ibrahim untuk mengangkut bahan-bahan pembuatan uang palsu. 

Ini adalah mobil dinas yang digunakan Andy Ibrahim untuk mengangkut bahan-bahan pembuatan uang palsu. Mesin cetak buatan Cina dibawa ke Makassar melalui Surabaya dengan berat antara dua hingga tiga ton.

BACA JUGA:Kampus UIN Alauddin Diduga Jadi Pabrik Uang Palsu, Polisi Amankan Karyawan dan Upal Ratusan Juta

BACA JUGA:BNNK Fokus Cegah Penyalahgunaan Narkoba Pelajar, Ini Progra, BNNK Kota Bengkulu

"Bayangkan, 25 anggota saya mencoba mengangkat mesin ini, tapi tidak bisa. Makanya kami menggunakan forklift," ujar Kapolres. 

Saat ini, sebanyak 98 barang bukti berhasil disita, termasuk mesin cetak, kertas palsu, CPU, uang palsu yang sudah dicetak dan beberapa barang lainnya.

Seperti diketahui, Dalang pembuat uang palsu yang juga mantan kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim telah ditetapkan sebagai tersangka bersama 16 orang lainnya yang berasal dari berbagai profesi. 

Lima di antaranya ditangkap pada Senin 16 Desember 2024 malam di Mamuju, Sulawesi Barat. Yakni, MB (35), TA (52), IH (42), WY (32) dan MMB (40); MB merupakan pegawai honorer UIN Makassar; TA dan MMB merupakan aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Sulbar; IH merupakan penjahit; WY wiraswasta; IH penjahit; dan WY wiraswasta. Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan uang palsu senilai Rp 11 juta yang siap edar. 

Selain kelima tersangka ini, ada dua tersangka lain yang merupakan pegawai bank BUMN.

Sindikat ini telah mencetak uang palsu berjumlah beberapa triliun. Barang buktinya sangat menarik, nilainya triliunan Andi Ibrahim juga diketahui  menerbitkan obligasi. 

Tag
Share