Peminjam KUR di Bengkulu dari Kalangan Sarjana Masih Rendah, Segini Jumlahnya

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Mohamad Irfan Surya Wardana SE MSi-IST/BE-

Harianbengkuluekspress.id – Tingkat peminjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh lulusan sarjana di Provinsi Bengkulu tercatat masih rendah. Hingga 2 Desember 2024, jumlah peminjam dari kalangan ini hanya mencapai Rp 262 miliar, jauh tertinggal dibandingkan peminjam dari jenjang pendidikan lainnya.  

Menurut Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Mohamad Irfan Surya Wardana SE MSi, mayoritas peminjam KUR berasal dari lulusan SMA. Bahkan total pinjaman dari jenjang pendidikan ini mencapai Rp 1,39 triliun.

"Jumlah peminjam dari tamatan SMA mencapai 22.824 debitur dengan total pinjaman sebesar Rp 1,39 triliun," ungkap Irfan, Kamis, 26 Desember 2024.

BACA JUGA:Penerimaan PPh Non Migas di Bengkulu Turun 10,53 Persen, DJP Beberkan Penyebabnya

BACA JUGA:Rokok Ilegal Masih Beredar, Begini Penjelasan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Bengkulu

Di posisi kedua, lulusan SD menjadi kelompok peminjam terbesar berikutnya. Data menunjukkan bahwa ada 16.202 debitur dari kelompok ini dengan total pinjaman mencapai Rp 1 triliun. 

"Hal ini menunjukkan bahwa KUR memang menjadi solusi bagi masyarakat dengan pendidikan terbatas untuk mendukung kegiatan usaha," tambah Irfan.  

Sebaliknya, kalangan sarjana hanya mencatatkan 3.281 debitur dengan total pinjaman Rp 262 miliar. Irfan menyebut fenomena ini cukup menarik karena sarjana memiliki potensi besar dalam inovasi usaha, tetapi justru belum memanfaatkan KUR secara optimal.  

"Harusnya tamatan sarjana itu lebih besar meminjam KUR karena mereka punya inovasi dan strategi usaha, ini malah lebih rendah," ujarnya.

Menurut analisis DJPb, beberapa faktor menjadi penyebab minimnya partisipasi sarjana dalam memanfaatkan KUR. Salah satunya adalah preferensi mereka terhadap pekerjaan formal dibandingkan membangun usaha sendiri.

"Banyak sarjana lebih memilih menjadi karyawan di perusahaan atau instansi pemerintah daripada membuka usaha," jelas Irfan.  

Namun, pemerintah tetap optimis dan mendorong peningkatan pemanfaatan KUR oleh kalangan sarjana. Irfan menjelaskan bahwa pemerintah akan meningkatkan sosialisasi dan mempermudah akses. 

"Kami ingin sarjana lebih terlibat dalam dunia usaha dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan," tegasnya.  

Selain itu, program pelatihan kewirausahaan bagi sarjana di Bengkulu juga akan ditingkatkan. Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang pengelolaan usaha dan pengembangan jaringan bisnis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan