Pupuk Organik dari Bungkil, Begini Cara Membuatnya

Reporter: Bakti |

Editor: Asrianto |

Senin , 30 Dec 2024 - 08:33

Pupuk Organik dari Bungkil, Begini Cara Membuatnya-Istimewa/Bengkuluekspress.-

Harianbengkuluekspress.id - Bungkil, yang merupakan limbah hasil ekstraksi minyak dari biji-bijian seperti kelapa, kedelai, atau kelapa sawit,

Bungkil ini sangat baik untuk pupuk tanaman karena memiliki kandungan nutrisi tinggi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.

Sehingga, bungkil merupakan bahan yang sangat baik untuk pupuk organik.

Adapun cara membuat pupuk organik dari bungkil adalah sebagai berikut:

Bahan-Bahan yang Diperlukan:

- Bungkil (dari kelapa, kedelai, atau kelapa sawit).

- Starter mikroorganisme (EM4 atau larutan molase).

- Air bersih.

- Bahan tambahan (misalnya daun kering, sekam, atau serbuk gergaji – opsional).

- Wadah untuk fermentasi (drum, ember, atau bak).

Langkah-Langkah Pembuatan:

1. Persiapan Bungkil:

pupuk organik dari bungkil, begini cara membuatnya                            harianbengkuluekspress.id - bungkil, yang merupakan limbah hasil ekstraksi minyak dari biji-bijian seperti kelapa, kedelai, atau kelapa sawit, 
bungkil ini sangat baik untuk pupuk tanaman karena memiliki kandungan nutrisi tinggi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. 
sehingga, bungkil merupakan bahan yang sangat baik untuk pupuk organik.
adapun cara membuat pupuk organik dari bungkil adalah sebagai berikut:
baca juga:pupuk kompos dari bahan kulit durian, begini cara membuatnya
baca juga:batang dan tongkol jagung bisa untuk pupuk tanaman, begini cara membuatnya
bahan-bahan yang diperlukan:
- bungkil (dari kelapa, kedelai, atau kelapa sawit).
- starter mikroorganisme (em4 atau larutan molase).
- air bersih.
- bahan tambahan (misalnya daun kering, sekam, atau serbuk gergaji – opsional).
- wadah untuk fermentasi (drum, ember, atau bak).
langkah-langkah pembuatan:
1. persiapan bungkil:
jika bungkil masih berbentuk kasar, giling atau potong kecil-kecil agar lebih mudah terurai.
2. campurkan dengan bahan tambahan:
- campurkan bungkil dengan bahan tambahan seperti daun kering atau sekam untuk menyeimbangkan kandungan karbon dan nitrogen (c:n).
- rasio ideal adalah 3:1 antara bahan yang kaya karbon (daun kering/sekat) dan bahan kaya nitrogen (bungkil).
3. larutkan starter mikroorganisme:
- larutkan em4 atau molase ke dalam air bersih.
- perbandingan: 1 liter em4 untuk 10 liter air.
4. penyiraman dan pencampuran:
- siram larutan em4 atau molase ke tumpukan bungkil secara merata.
- aduk hingga semua bahan tercampur dan kelembapannya merata (seperti spons basah).
baca juga:pupuk kompos dari limbau kakao, ini manfaatnya bagi tanaman
baca juga:buah maja bisa dijadikan pupuk organik, begini cara membuatnya
5. proses fermentasi:
- masukkan campuran ke dalam wadah tertutup atau tumpuk di tempat teduh.
- pastikan ada ventilasi untuk sirkulasi udara agar fermentasi berlangsung aerobik.
- biarkan fermentasi selama 2–4 minggu.
6. pembalikan secara berkala:
aduk atau balik tumpukan setiap 5–7 hari untuk memastikan fermentasi merata dan mencegah bau busuk.
7. pemanenan:
pupuk organik dari bungkil siap digunakan ketika warna campuran menjadi cokelat gelap, baunya harum seperti tanah, dan teksturnya remah.
cara penggunaan pupuk organik dari bungkil:
- sebagai pupuk dasar: sebarkan pupuk ke area tanam sebelum penanaman untuk meningkatkan kesuburan tanah.
- sebagai pupuk tambahan: taburkan di sekitar tanaman secara berkala untuk meningkatkan pertumbuhan.
manfaat pupuk organik dari bungkil:
1. sumber nutrisi tinggi:
bungkil kaya akan nitrogen, fosfor, dan kalium (npk) yang mendukung pertumbuhan tanaman, terutama pada daun dan akar.
2. meningkatkan kesuburan tanah:
menambahkan bahan organik ke tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan kapasitas retensi air.
3. ramah lingkungan:
mengurangi penggunaan pupuk kimia sintetis, sekaligus mendaur ulang limbah bungkil yang berpotensi mencemari lingkungan.
baca juga:pupuk organik cair dari paku berkarat, begini cara membuatnya
baca juga: pupuk cair dari telur bebek, ini manfaatnya bagi tanaman
4. efektif untuk tanaman hortikultura dan perkebunan:
pupuk ini sangat cocok untuk tanaman seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman keras seperti kelapa sawit atau kakao.
catatan:
- bungkil yang belum terurai sempurna bisa menyebabkan panas yang merugikan tanaman. pastikan proses fermentasi telah selesai sebelum digunakan.
simpan pupuk di tempat kering dan sejuk agar kualitasnya tetap terjaga.(**)