Harga Cabai di BS Melonjak Tajam, Harganya Tembus Segini

Terlihat pedagang cabai sedang menjajakan dagangannya di Pasar Ampera Bengkulu Selatan pada Senin, 30 Desember 2024.-RENALD/BE -

Harianbengkuluekspress.id – Menjelang perayaan Tahun Baru 2025, harga cabai merah keriting di Pasar Ampera, Manna, Bengkulu Selatan melonjak tajam. Pada Senin, 30 Desember 2024 harga cabai tembus dengan harga Rp 60 ribu per kilogram. 

Bahkan, beberapa hari sebelumnya harga sempat menembus Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram, membuat banyak warga mengeluhkan dampaknya terhadap anggaran belanja rumah tangga. 

Rahmawati (45), salah seorang pedagang di Pasar Ampera mengungkapkan bahwa lonjakan harga ini telah berlangsung selama tiga minggu terakhir, bertepatan dengan momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Iya, harga cabai sudah naik sampai Rp 60 ribu. Bahkan, kemarin sempat Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram. Penyebabnya stok cabai sekarang sedikit, tidak banyak seperti biasanya,” ujar Rahmawati saat ditemui di lapaknya.

BACA JUGA:186 Pelaku Kejahatan di Rejang Lebong Ditangkap, Ini Rinciannya

BACA JUGA:Terbaru, OJK Keluarkan 3 Aturan Baru Cegah Bank Bangkrut, Berikut Penjelasannya

Ia menjelaskan bahwa harga cabai sebelumnya hanya berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram. Kenaikan ini membuat pedagang turut merasakan dampaknya, karena mereka harus membeli dengan harga tinggi dari distributor. 

“Kami pedagang juga berharap setelah tahun baru harga cabai bisa turun lagi dan kembali normal seperti biasa,” ungkapnya.

Selain stok yang terbatas, faktor cuaca juga menjadi salah satu penyebab naiknya harga cabai. Salah seorang pedagang cabai lainnya, Nani (34) menyatakan bahwa pasokan cabai dari petani lokal menurun akibat curah hujan tinggi dalam beberapa pekan terakhir. 

“Curah hujan yang tinggi memengaruhi produktivitas petani. Banyak tanaman cabai yang gagal panen, sehingga stoknya terbatas di pasar,” ujar Nani.

Menurutnya, lonjakan harga saat momen Nataru memang rutin terjadi setiap tahun, namun kali ini terasa lebih signifikan. 

“Karena stok cabai segar terbatas dan sulit didapatkan, sedangkan permintaan tingg. Tentunya menjadi fakto penyebab harga cabai melonjak tinggi,” sambungnya.

Meski harga melambung, permintaan masyarakat tetap tinggi. Sebab, cabai merah keriting merupakan bahan pokok yang hampir selalu digunakan dalam berbagai masakan, terutama saat perayaan tahun baru. 

Hal ini diakui oleh Susanti (28), seorang ibu muda yang mengaku tetap membeli cabai meskipun harganya melonjak.

Tag
Share