Gus Baha Sebut Kebiasaan yang Sangat Disukai Allah SWT, Ayo Kita Terapkan!

Gus Baha Sebut Kebiasaan yang Sangat Disukai Allah SWT, Ayo Kita Terapkan!-Istimewa/Bengkuluekspress.-

Dalam pandangannya, menjadi seorang alim tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan, tetapi juga tentang bagaimana menyampaikan ilmu dengan cara yang sesuai dengan syariat.

Menurut Gus Baha, seorang alim harus mampu menjadi contoh dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam beragama maupun dalam berinteraksi dengan orang lain, sehingga sikap dan perilakunya mencerminkan ajaran Islam yang sebenarnya.

"Seorang alim itu harus mencintai ulama, habaib, dan orang-orang yang faqir. Itu adalah bentuk profesionalisme dalam agama," ungkap Gus Baha.

Hal ini menunjukkan bahwa seorang alim tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga harus memiliki akhlak yang baik dalam kehidupan sosial.

Selain itu, Gus Baha mengingatkan bahwa dalam menyampaikan ilmu, seorang alim harus bersikap bijaksana, sabar, dan tidak terburu-buru, agar ilmu yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan diterima dengan penuh hikmah.

"Jika ilmu disampaikan dengan cara yang kasar, itu tidak akan sampai ke hati umat. Seorang alim harus menunjukkan cara yang lembut dan penuh kasih sayang," kata Gus Baha.

Menurut Gus Baha, cara penyampaian yang baik sangat penting karena akan membuat ilmu yang disampaikan lebih mudah diterima oleh umat.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, Gus Baha juga mengingatkan bahwa mengamalkan ilmu yang telah dipelajari adalah hal yang sangat penting, karena ilmu yang tidak diamalkan tidak akan memberikan manfaat yang maksimal, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

"Ilmu itu harus diamalkan. Jangan hanya mengandalkan teori tanpa mengaplikasikannya dalam kehidupan," ujar Gus Baha.

Gus Baha menjelaskan bahwa menjadi seorang alim yang profesional berarti mengikuti jejak para ulama terdahulu, yang telah dengan sungguh-sungguh mengabdikan diri untuk menyebarkan ilmu agama dengan cara yang benar dan sesuai dengan syariat. 

"Menjadi seorang alim itu harus mengikuti apa yang sudah diturunkan oleh ulama-ulama besar. Jika tidak, maka kamu tidak akan bisa mengenalkan ilmu yang benar kepada umat," terang Gus Baha. 

Hal ini menggarisbawahi pentingnya untuk terus-menerus mempelajari kitab-kitab yang telah diwariskan oleh para ulama, sebagai panduan dalam kehidupan dan pengajaran.

Seorang alim, menurut Gus Baha, harus memiliki kepribadian yang baik dan penuh kesantunan, yang tercermin tidak hanya dalam pengajaran tetapi juga dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi teladan yang baik bagi umat.

"Seorang alim itu harus mencintai ulama, habaib, dan orang-orang yang faqir. Itu adalah bagian dari profesionalisme," sampai Gus Baha.

Dalam pengajaran agama, Gus Baha menekankan bahwa setiap orang yang mengaku alim harus siap untuk menunjukkan teladan dalam hidupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan