Tongkang Kandas Ganggu Pelayaran, KMP Pulo Tello dan Penumpang Berhasil Dievakuasi ke dermaga Pulaubaai
IST/BE Penumpang dan kapal KMP Pulo Tello telah bersandar di dermaga Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Rabu 1 Januari 2025.--
Harianbengkuluekspress.id - Kapal tongkang kandas kembali terjadi di mulut alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Keberadaan tongkang kandas pada Rabu 1 Januari 2025 itu, sempat menghambat aktivitas pelayaran. Hal itu dialami saat kedatangan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Pulo Tello dari Pulau Enggano menuju Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Penumpang KMP Pulo Tello dari Pulau Enggano itu, harus dievakuasi menggunakan kapal Basarnas Bengkulu.
''Setidaknya, ada sekitar 20 orang penumpang umum dan sopir truk angkutan berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.00 WIB. Sementara KMP Pulo Tello juga telah berhasil bersandar di Dermaga Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sekitar pukul 15.30 WIB,'' ujar Kepala UPTD Penyelenggara Penyeberangan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu, Syafril SE kepada BE, Rabu, 1Januari 2025.Dijelaskannya, keputusan dievakuasi menggunakan Kepal Basarnas itu, sebagai solusi cepat. Sebab, KMP Pulo Tello telah tiba di depan alur pelabuhan Pulau Baai sejak pukul 07.00 WIB. Berdasarkan hasil kesepakatan, penumpang dan sopir truk dievakuasi mulai pukul 10.30 WIB.
"Proses penjemputan menggunakan Kapal Basarnas dilakukan sebanyak 2 kali," ungkapnya.
Kapal tongkang yang kandas di mulut alur itu, terjadi sejak Selasa 31 Desember 2024. Alur yang dangkal, membuat tongkang tidak bisa bergerak hingga 1 Januari 2024. Meski demikian, menurut Syafril, KM Pulo Tello yang awalnya tidak bisa masuk ke dermaga, juga telah bisa bersandar.
BACA JUGA:Biaya Pengerukan Alur Pulau Baai Belum Disepakati, Ini Kendalanya
BACA JUGA:Ribuan Kendaraan Manfaatkan Tol, Segini Jumlah Kendaraan yang Melewati Tol Bengkulu-Taba Penanjung
Semua kendaraan truk pengangkut pisang dan kendaraan umum, telah berhasil mendarat di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
"KMP Pulo Tello juga sudah bersandar dengan kondisi aman," tuturnya.
Untuk evakuasi kapal tongkang, menurut Syafril dilakukan ketika air laut kembali pasang. Mengingat kondisi alur yang telah mengalami pendangkalan.
"Kalau air sudah pasang, tongkang dievakuasi," pungkas Syafril. (Eko Putra Membara)