Antisipasi Gagal Panen, Petani Diimbau Asuransikan Sawahnya, Segini Biayanya

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi mengajak petani mengasuransikan sawahnya.-IST/BE-

Harianbengkuluekspress.id  - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan mengimbau agar petani mengasuransikan sawahnya dengan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk mengantisipasi gagal panen akibat musim hujan berlebih pada awal tahun 2025 ini.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi mengatakan, dalam situasi cuaca abnormal, risiko gagal panen atau penurunan hasil panen yang signifikan meningkat. Salah satunya saat cuaca ekstrem.

"Kalau hujan terus menerus terjadi, ada kemungkinan juga tanaman padi terganggu, ada juga kemungkinan terendam air," kata Rizon, Minggu, 5 Januari 2025.

BACA JUGA:Dishub Warning Kendaraan Odol, akan Lakukan Razia untuk Tujuan Ini

BACA JUGA:11 Ribu Pedagang di Bengkulu Akses Pinjaman KUR

Ia menerangkan, petani hanya perlu membayar asuransi sebanyak Rp 36.000 per hektare dari yang seharunya Rp 180.000 per hektare. Sebab pemerintah mensubsidi sebanyak Rp 144.000. 

Jumlah premi itu, sangat kecil jika dibandingkan dengan risiko yang dihadapi petani. Terlebih, jika dibandingkan dengan besarnya klaim asuransi. Jika gagal panen, petani akan mendapatkan Rp 6 juta per hektare.

"Kalau gagal panen bisa dapat Rp 6 juta. Itu nanti kan ada yang menyurvei gagal panen seperti apa, karena apa, ya ada verifikasi lah," ujarnya.

Anomali cuaca lain yang perlu diantisipasi adalah musim hujan yang panjang pada 2025. Diperkirakan, panen akan lebih lambat dan berakibat kepada terlambatnya penanaman musim tanam kedua.

"Musim hujan ini juga harus diantisipasi. Karena tetap ada kemungkinan sawah puso gara-gara kelebihan air," tuturnya.

Ia menambahkan, untuk membantu petani di kawasan sawah tadah hujan pada musim tanam pertama, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah memberikan bantuan bibit. 

Selain itu, petani juga harus selalu memastikan saluran irigasi selalu terjaga. Jangan sampai tanaman padi terendam air berlebihan dan menyebabkan tanaman padi menjadi tidak tumbuh dengan baik.

"Pastikan tanaman padi selalu aman dari banjir dan rendaman air berlebih selama musim hujan ini," tutupnya.(999)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan