Konseling Berbasis AI Talent DNA, Menag Minta Penghulu Tekan Angka Perceraian
Puluhan penghulu mengikuti pelatihan konseling berasis AI untuk menekan angka perceraian -istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Menteri Agama Nasarudin Umar prihatin dengan tingginya angka perceraian di Indonesia.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh jajaran Kementerian Agama (Kemenag) untuk turut mengedukasi masyarakat guna menekan angka perceraian.
Hal ini perlu dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk para penghulu.
"Penghulu bukan hanya sekedar mencatat pernikahan. Anda juga harus mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pernikahan. Jadi penting bagi Anda untuk menguasai cara berkomunikasi dengan masyarakat," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar saat membuka Training Komunikasi dan Konseling untuk Penghulu Berbasis AI Talent DNA.
BACA JUGA:Alhamdulillah,Peserta Yang Tidak Berhasil dalam Seleksi PPPK 2024 Diangkat Jadi PPPK
BACA JUGA: LPPI Buka Lowongan Kerja, Berikut Syarat dan Kualifikasi Yang Dibutuhkan
Nasaruddin berterima kasih atas inisiatif, bahkan tertarik dengan bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk komunikasi.
" Saya mengapresiasi kegiatan ini. Bahkan saya penasaran bagaimana itu AI digunakan dalam komunikasi. Para penghulu yang hadir di sini harus menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari Pak Ary Ginandjar," pintanya di hadapan 80 penghulu yang mengikuti pelatihan Training Komunikasi dan Konseling untuk Penghulu Berbasis AI Talent DNA.
Menag menambahkan, di tengah masyarakat yang serba cepat saat ini, kemampuan komunikasi yang diintegrasikan dengan teknologi seperti AI merupakan salah satu modal untuk menghadapi perubahan.
" Saya berharap keterampilan komunikasi yang diperoleh hari ini akan berdampak pada penurunan angka perceraian," ujar Menag.
Menurut Menteri, data menunjukkan bahwa 60% perceraian di Indonesia saat ini dialami oleh pasangan yang baru menikah kurang dari lima tahun.
"Kalau sudah begini, yang paling dirugikan adalah perempuan dan anak-anak. Kita harus prihatin dengan hal ini. Jadi penghulu, termasuk juga penyuluh harus bisa memberikan edukasi dan konseling di wilayahnya masing-masing," kata menteri.
BACA JUGA:Musim Haji 1446 H, BSI Imbau Calon Jemaah Bersiap Lakukan Pelunasan Biaya Haji
BACA JUGA:BKN, Pengangkatan Honorer Jadi ASN Wajib Lewat Seleksi PPPK, Ini Kategorinya