Rusak Sejak 4 Tahun Lalu, Infrastruktur Terancam, Warga Pondok Batu Desak Pembangunan Tanggul dan Jembatan

Rusak Sejak 4 Tahun Lalu, Infrastruktur Terancam, Warga Pondok Batu Desak Pembangunan Tanggul dan Jembatan-Endi/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Warga Desa Pondok Batu, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terus menantikan kepastian pembangunan tanggul pengaman Sungai Selagan dan jembatan penghubung yang rusak akibat banjir empat tahun lalu.
Kerusakan infrastruktur ini tidak hanya mengancam jalan provinsi di wilayah tersebut, tetapi juga berdampak langsung pada aktivitas dan perekonomian warga setempat.
Kepala Desa Pondok Batu, Joni Susandra, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada informasi mengenai rencana pembangunan dari pemerintah.
“Harapan masyarakat besar agar tahun ini ada realisasi pembangunan tanggul dan jembatan. Situasinya semakin mendesak,” ujarnya, Kamis 16 Januari 2025.
BACA JUGA:Peluang Baru untuk Honorer, MenPAN RB Perkenalkan Skema PPPK Paruh Waktu
BACA JUGA:Sudah Ada 1.600 Pendaftar, Seleksi PPPK Tahap II di Bengkulu Utara Kembali Diperpanjang, Ayo Buruan!
Tanggul pengaman Sungai Selagan yang jebol akibat banjir kini hanya berjarak sekitar dua meter dari tepi jalan provinsi.
Jika erosi semakin parah, jalan provinsi berisiko terputus, yang akan mengganggu mobilitas warga dan pengangkutan hasil panen sawit yang menjadi sumber penghasilan utama mereka.
“Saat ini, erosi sungai semakin mendekat. Kalau tidak cepat ditangani, jalan provinsi bisa putus, dan aktivitas warga akan lumpuh,” tegas Joni.
Selain masalah tanggul, kondisi jembatan darurat yang dibangun pada 2022 sebagai pengganti jembatan permanen yang ambruk akibat banjir juga memprihatinkan.
Lantai jembatan sering rusak, sehingga menyulitkan kendaraan roda dua dan empat yang melintas, terutama yang membawa hasil panen.
“Kendaraan yang melintas, terutama yang mengangkut hasil sawit, sering kesulitan karena lantai jembatan kerap rusak. Kami sudah beberapa kali memperbaikinya secara swadaya,” kata Joni.
Meskipun begitu, ia mengapresiasi bantuan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko yang sigap merespons laporan warga terkait kerusakan jembatan darurat tersebut.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat yang bergotong royong memperbaiki jembatan ini, juga kepada Dinas PUPR yang selalu tanggap membantu kami,” tambahnya.