Jelang Ramadhan 2025, Harga Bahan Pokok di Mukomuko Naik, Disperindagkop Intensifkan Pemantauan

Reporter: Endi |

Editor: Asrianto |

Selasa , 21 Jan 2025 - 09:08

Jelang Ramadhan 2025, Harga Bahan Pokok di Mukomuko Naik, Disperindagkop Intensifkan Pemantauan-Endi/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id – Harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Mukomuko mulai merangkak naik menjelang bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2025/1446 Hijriah.

Pantauan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko menunjukkan kenaikan harga pada beberapa komoditas utama di pasar tradisional.

Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE., MAP, mengungkapkan bahwa salah satu komoditas yang mengalami kenaikan signifikan adalah telur ayam buras.

"Harga telur ayam buras sekarang sudah mencapai Rp55 ribu per karpet isi 30 butir. Sebelumnya, harga berkisar Rp44 ribu per karpet. Jadi, ada kenaikan sekitar Rp9 ribu per karpet," ujar Nurdiana.

Selain telur, harga cabai juga menunjukkan lonjakan signifikan. Di pasar tradisional Mukomuko, harga cabai kini mencapai Rp50 ribu per kilogram.

"Kenaikan harga cabai ini cukup signifikan dan berdampak langsung pada daya beli masyarakat," tambah Nurdiana.

Disperindagkop Kabupaten Mukomuko juga terus memantau penjualan minyak goreng subsidi pemerintah dengan merek Minyak Kita.

Nurdiana menegaskan bahwa pedagang tidak boleh menjual minyak goreng ini di atas Harga Eceran Tetap (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

"HET Minyak Kita di Kabupaten Mukomuko adalah Rp15.500 per liter. Kami masih memberikan ambang toleransi hingga Rp16 ribu per liter, tetapi pedagang tidak diperbolehkan mengambil keuntungan terlalu besar," jelasnya.

Nurdiana menjelaskan, minyak goreng subsidi seperti Minyak Kita bertujuan untuk menjaga kestabilan harga minyak goreng non-subsidi di pasaran, terutama menjelang momentum besar seperti Ramadhan dan Idul Fitri.

jelang ramadhan 2025, harga bahan pokok di mukomuko naik, disperindagkop intensifkan pemantauan                            harianbengkuluekspress.id – harga sejumlah bahan pokok di kabupaten mukomuko mulai merangkak naik menjelang bulan puasa ramadhan dan idul fitri tahun 2025/1446 hijriah. 
pantauan dari dinas perindustrian, perdagangan, koperasi, dan usaha kecil menengah (disperindagkop dan ukm) kabupaten mukomuko menunjukkan kenaikan harga pada beberapa komoditas utama di pasar tradisional.
kepala disperindagkop dan ukm kabupaten mukomuko, nurdiana, se., map, mengungkapkan bahwa salah satu komoditas yang mengalami kenaikan signifikan adalah telur ayam buras.
"harga telur ayam buras sekarang sudah mencapai rp55 ribu per karpet isi 30 butir. sebelumnya, harga berkisar rp44 ribu per karpet. jadi, ada kenaikan sekitar rp9 ribu per karpet," ujar nurdiana. 
baca juga:breaking news: pengunjung palak siring ditemukan di aliran sungai lubuk saung 
baca juga:prakiraan cuaca bengkulu selatan hari ini, selasa 21 januari 2025, sore hingga malam waspada hujan
selain telur, harga cabai juga menunjukkan lonjakan signifikan. di pasar tradisional mukomuko, harga cabai kini mencapai rp50 ribu per kilogram.
"kenaikan harga cabai ini cukup signifikan dan berdampak langsung pada daya beli masyarakat," tambah nurdiana.
disperindagkop kabupaten mukomuko juga terus memantau penjualan minyak goreng subsidi pemerintah dengan merek minyak kita. 
nurdiana menegaskan bahwa pedagang tidak boleh menjual minyak goreng ini di atas harga eceran tetap (het) yang telah ditetapkan pemerintah.
"het minyak kita di kabupaten mukomuko adalah rp15.500 per liter. kami masih memberikan ambang toleransi hingga rp16 ribu per liter, tetapi pedagang tidak diperbolehkan mengambil keuntungan terlalu besar," jelasnya. 
nurdiana menjelaskan, minyak goreng subsidi seperti minyak kita bertujuan untuk menjaga kestabilan harga minyak goreng non-subsidi di pasaran, terutama menjelang momentum besar seperti ramadhan dan idul fitri.
baca juga:indonesia master 2025 super 500, 16 pemain indonesia yang bertanding hari ini, berikut daftarnya
baca juga:80 persen hutan mukomuko rusak, kph desak penambahan polisi hutan
"minyak kita ini merupakan subsidi pemerintah untuk mengendalikan harga minyak goreng di pasaran, sehingga masyarakat tetap bisa membeli dengan harga terjangkau," tutup nurdiana.
disperindagkop berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional selama bulan ramadhan dan menjelang idul fitri guna memastikan kestabilan harga dan mencegah spekulasi dari pedagang. (**)