Evaluasi Zonasi PPDB, Dewi Coryati Sampaikan Ini

ilustrasi pendaftaran penerimaan siswa baru -istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kembali menjadi sorotan. Anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati, menilai sistem zonasi PPDB itu perlu dievaluasi secara mendalam. Sebab, selama ini, sistem tersebut menimbulkan berbagai masalah. Seperti ketidakseimbangan jumlah siswa dan kualitas pendidikan yang tidak merata.
"Saya sudah sampaikan langsung dengan Mendikdasmen RI Abdul Mu'ti melalui Rapat Kerja, untuk mengevaluasi PPDB sistem zonasi di setiap sekolah di Indonesia, khususnya di Provinsi Bengkulu," tegas Dewi, Kamis 23 Januari 2025.
Dewi mengatakan, selama ini memang telah banyak menemukan laporan masalah zonasi dalam PPDB. Di Provinsi Bengkulu contohnya, sistem tersebut cenderung berdampak pada ketidakseimbangan kapasitas sekolah. Sehingga masih ditemukan ada sekolah kekurangan murid, ada juga sekolah yang kelebihan murid baru.
"Ketimpangan ini, tentu berdampak sekali dengan kualitas pendidikan," tuturnya.
Dewi mengatakan, jika merujuk awal tujuan sistem zonasi PPPD itu sangat baik. Yaitu, meniadakan sekolah unggulan yang menjadi favorit siswa. Namun di lapangan, tujuan tersebut justru berubah.
"Maka kita mendesak, agar pelaksanaan PPDB dengan sistem zonasi dikaji ulang," ungkap Dewi.
BACA JUGA:Jaga Data dan Privasi UMKM, Ini Imbauan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Dugaan Honorer Siluman Berujung ke APH, Pansus DPRD Tak Kunjung Terbentuk
Dewi mengatakan, jika sistem zonasi PPDB itu tidak cepat dievaluasi maka, kegaduhan setiap daerah dalam menerima pelajar baru akan terus terjadi. Persoalan tersebut perlu dituntaskan oleh pemerintah, sebagai pemilik kebijakan.
"Kita tidak ingin, masalah ini terus berlarut di daerah," tegasnya.
Tidak hanya itu, menurut Demi, lingkungan yang kompetitif harus diciptakan dalam pendidikan terhadap para siswa. Sehingga dapat melahirkan generasi penerus bangsa, yang juga siap bersaing dalam menghadapi tantangan zaman.
"Harus kita sadari, bahwa lingkungan pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan generasi unggul. Maka, hal-hal yang mengganggu sistem pendidikan harus cepat dituntaskan," tandas Dewi. (Eko)