Jadi Pusat literasi Terbesar di Indonesia, Apa Itu Platform Elipski , Ini Penjelasannya

Platform Elipski literasi pustaka keagamaan islam -istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Guna memudahkan umat islam dalam mempelajari hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, Kementerian Agama (Kemenag) terus berinovasi serta  meningkatkan digitalisasi literatur keislaman. 

Melalui platform Elektronik Lektur Keislaman (Elipski) Kemenag melakukan sinkronisasi sistem Elipski dengan Pustaka Islam Digital (PID) untuk memberikan akses digital terhadap 3.488 buku. 

Aplikasi PID di Pusat Penelitian Hadis Indonesia menyediakan akses koleksi 8.000 kitab Taurats dan 3.600 judul kitab. 

Melalui buku-buku tersebut, masyarakat  dapat dengan mudah mencari kitab karena formatnya sama dengan versi cetaknya. 

Aplikasi ini didirikan oleh Ustaz Luthfi Fathullah (almarhum)  dan berbasis di Masjid Jami Baitul Mughni di Jakarta Selatan. 

BACA JUGA:Kenali 7 Tips Berinvestasi Bijak dan Aman Bagi Pemula

BACA JUGA:Masih Dibuka Hingga Maret, Begini Cara Mendaftar Bansos PKH 2025

Sementara itu, Elipski adalah perpustakaan digital Islam berbasis web yang dikembangkan oleh Kementerian Agama.

Elipski menyajikan transkrip khotbah Jumat (juga dapat diakses melalui Pusaka Superabs), buku-buku digital, dan banyak konten lainnya yang dapat dibaca dan diunduh secara gratis oleh umat Islam. 

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad berharap inisiatif ini akan memperluas literasi Islam.

“Sinkronisasi ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong digitalisasi literatur Islam. Kami ingin membuat literatur Islam lebih mudah diakses oleh semua orang setiap saat. Dengan adanya sinkronisasi ini, umat Islam sekarang dapat mengakses ribuan buku secara online melalui Elipsky,” ujarnya.

Menurut Abu Rokhmad, sinkronisasi dengan Al Mughni ini tidak hanya menambah jumlah buku yang tersedia, tetapi juga mempercepat pencarian literatur yang relevan. 

Elipsky juga menawarkan 300 judul buku yang mencakup berbagai aspek Islam, mulai dari tafsir, fikih, hingga sejarah Islam. 

“Teknologi ini memungkinkan para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk lebih mudah mencari literatur Islam secara digital, tanpa harus bergantung pada materi cetak yang terbatas.” ujranya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan