IPH Rejang Lebong Tinggi, Ini Persentasenya

Ary/BE Rapat koordinasi tim pengendali inflasi daerah dalam menyikapi tingginya IPH Kabupaten Rejang Lebong--

CURUP, BE - Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Rejang Lebong pada November lalu cukup tinggi, yaitu sebesar  6,004 persen. Bahkan secara nasional IPH  daerah tersebut menduduki peringkat ketujuh.

"Dalam Rakor pengendalian inflasi daerah beberapa waktu lalu, IPH di Rejang Lebong ini tinggi, bahkan nomor 7 tingkat kabupaten dan kota secara nasional," terang Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rejang Lebong, Yusran Fauzi ST dikonfirmasi BE, Rabu (6/11).

Dijelaskan Sekda, tingginya IPH yang merupakan salah satu variabel penyumbang inflasi dikarenakan Rejang Lebong sebagai daerah produsen beberapa komoditas sayuran salah satunya cabai. Tingginya harga cabai yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir yang menjadi pemicu tingginya IPH di Kabupaten Rejang Lebong.

"Tingginya IPH Rejang Lebong, karena tingginya harga cabai yang mempengaruhi IPH kita, sebab sebagai produsen cabai," paparnya.

Menyikapi tingginya IPH di Kabupaten Rejang Lebong tersebut, maka menurut Sekda, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong langsung melakukan rapat bersama tim pengendali inflasi daerah terkait dengan langkah apa yang harus dilakukan kedepannya.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Rejang Lebong, Sofan Wahyudi SSi Apt MPH usai rapat bersmaa pihak-pihak terkait menjelaskan, sejumlah langkah telah disiapkan untuk menyikapi tingginya IPH di Kabupaten Rejang Lebong.

"Dari rapat tadi, sejumlah langkah akan kita lakukan dalam menyikapi tingginya IPH di Rejang Lebong ini," terang Sofan.

Diungkapkan Sofan, langkah-langkah yang akan dilakukan tersebut yaitu menggalakkan program pemanfaatn pekarangan dan lahan tidur menjadi lahan produktif seperti untuk menanam sayur-sayuran guna memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.

"Kemudian kita juga akan berkoordinasi dengan para pengepul sayuran di Kabupaten Rejang Lebong ini untuk mengimbau agar lebih mengutamakan kebutuhan lokol terlebih dahulu, sehingga harga sayuran di Rejang Lebong ini bisa stabil," papar Sofan.

Kemudian langkah selanjutnya yang akan mereka lakukan yaitu dengan menggelar operasi pasar. Dimana menurutnya operasi pasar ini rencananya akan dilakukan menjelang Natal dan Tahun Baru 2024 ini.

"Dengan langkah-langkah yang kita siapkan tersebut, diharapkan IPH maupun inflasi di Rejang Lebong ini bisa kita kendalikan," demikian Sofan.(251)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan