Beras SPHP di BU Turut Dihentikan Sementara, Ini Masalahnya

Sejak 7 Februari 2025 lalu, beras SPHP di Kabupaten BU mulai tidak didistribusikan, karena adanya penghentian sementara oleh pemerintah.-APRIZAL/BE -

harianbengkuluekspress.id  - Beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) merupakan salah satu program pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan di tingkat konsumen. Namun penyaluran beras SPHP di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) dihentikan sementara mulai tanggal 7 Februari 2025. Hal tersebut diakui oleh Kepala Gudang Bulog Kabupaten Bengkulu Utara (BU) Henopi  saat ditemui BE, pada 12 Februari 2025.
"Ya, selain bantuan pangan (Banpang) beras 10 kg yang dihentikan sementara, untuk beras SPHP juga ikut dihentikan sementara mulai 7 Februari 2025 lalu," ujarnya.

Ditambahkannya, bahwa langkah ini diambil oleh pemerintah untuk memprioritaskan penyerapan gabah kering panen (GKP) dari petani yang sedang memasuki masa panen.Tujuannya untuk memberikan ruang bagi petani agar produksi GKP petani diserap oleh Bulog secara maksimal. Sehingga diharapkan dapat menjaga harga GKP di tingkat petani tetap stabil.
"Kita belum tahu secara pasti pengghentian sementara ini. Namun yang pasti tujuan untuk memberikan ruang bagi petani agar produksi GKP dapat diserap oleh kita (Bulog) secara maksimal sehingga diharapkan dapat menjaga harga GKP di tingkat petani tetap stabil," terangnya.

BACA JUGA:520 Peserta PPPK Tahap II di BU Lulus Seleksi Administrasi, Ini Tahapan Selanjutnya

BACA JUGA:Kejari Mukomuko Sosialisasikan Program Jaksa Garda Desa , Ini Keunggulannya

Henopi juga menyampaikan, bahwa penghentian sementara penyaluran beras SPHP dan banpang beras 10 kg merupakan langkah strategis untuk melindungi kepentingan petani  pada musim panen. Pihak Bulog ditugaskan untuk menyerap 3 juta ton produksi GKP.
"Hal ini juga sebagai langkah strategis untuk melindungi kepentingan petani pada musim panen dan kita juga ditugaskan untuk menyerap 3 juta ton produksi GKP," ungkapnya.

Saat disinggung terhadap penyerapan produksi GKP di Kabupaten BU, Henopi menuturkan, sejak sepekan lalu penyerapan produksi GKP dilakukan. Sehingga saat ini sudah ada sekitar 70 ton GKP yang telah diserap dari hasil produksi GKP melalui mitra kerja pengadaan Bulog.
"Sejak sepekan lalu, hingga saat ini sudah ada sekitar 70 ton GKP yang sudah kita serap. Sebenarnya lebih dari itu, akan tetapi hasil gabah kering dari mitra kita tidak semuanya masuk dalam standar kualitas yang telah ditetapkan," tandasnya.(afrizal)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan