Tradisi Doa Bersama dan Ziarah Kubur di Mukomuko Dipertahankan, Begini Caranya

Menjelang puasa, kebiasan di Kabupaten Mukomuko adalah tradisi doa bersama dan tetap dipertahankan sampai saat ini.- BUDI/BE -

harianbengkuluekspress.id  – Dalam rangka menyambut bulan suci ramadan, masyarakat di Kabupaten Mukomuko masih mempertahankan dan tetap menjalankan tradisi lama yang telah turun menurun dilakukan. Yaitu melakukan doa bersama dan ziarah ke makam keluarganya.

“Hingga sekarang tradisi masih di jalankan masyarakat kita menjelang bulan suci ramadan, yakni doa masuk puasa, ziarah ke makam orang tua dan kerabat dekat  serta mandi “balimau”.  Tradisi ini dan inti dari tradisi sebenarnya bergembira menyambut bulan puasa Ramadan,” ujar Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda)  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Amri Kurniadi SAg. 

BACA JUGA:Pedagang BU Keluhkan Susah Mendapatkan Gas Melon, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Harga Pupuk Masih Mahal, Ketua Apkasindo Ungkap Ini Keluhan Petani Sawit di Bengkulu

Dijelaskan Kabag Kesra, tradisi berdoa bersama memasuk bulan Ramadan adalah sebagai wujud syukur umat Islam  karena diberikan kesempatan bertemu dengan bulan suci Ramadan tersebut. Kemudian juga bentuk syukur, diberikan panjang umur, kesehatan dan murah rezeki. Selain itu, sebagian besar warga di Kabupaten Mukomuko juga masih tetap mempertahankan kegiatan membersihkan kuburan atau makam, membacakan doa dan surat yasin yang dilaksanakan menjelang datangnya bulan suci Ramadan atau diberi nama ziarah kubur. Warga membawa anggota keluarga untuk melakukan ziarah di tempat pemakaman umum orang tua dan kerabat dekatnya. Kemudian membacakan doa dan surat yasin di kuburan tersebut. Ia juga menyampaikan tradisi mandi “balimau” bagi sebagian masyarakat di daerah itu mandi "balimau" atau mandi menggunakan jeruk nipis dan bahan alami lainnya, selain bisa dilakukan di tempat terbuka, seperti sungai, juga bisa di tempat tertutup di rumah.

”Untuk mandi “balimau” ini kemungkinan  tidak banyak lagi warga yang melakukan tradisi tersebut, namun di sejumlah wilayah seperti di beberapa desa disediakan beberapa titik sungai untuk tempat mandi “balimau” tersebut,” ucapnya.(budi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan