Merdeka Belajar memberikan peluang Penyandang Disabilitas, Ini Kata Mendikbud

Merdeka Belajar memberikan peluang Penyandang Disabilitas-Istimewa/Bengkulu Ekspress-

HARIANBE- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi (Kemendikbud) akan merayakan Puncak Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2023 pada Senin, 11 Desember 2023. 

Dengan mengaungkan Keberagaman dan Inklusivitas,  serta mengangkat tema " Mari Rayakan Keberagaman dan Inklusivitas,".

BACA JUGA: Kemendikbud Rilis Jadwal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

BACA JUGA: 30 Juta Jiwa Penduduk Indonesia Sandang Disabilitas, Kemendikbudristek Gelar Belajar Bahasa Isyarat

Sudut pandang terhadap pendidikan bagi peserta didik penyandang disabilitas telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa dekade terakhir.

Sebelumnya, seringkali terdapat stereotip dan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas, yang dapat menghambat akses mereka terhadap pendidikan.

Namun, pemahaman dan pandangan terhadap pendidikan inklusif semakin berkembang, dan pendekatan ini telah menjadi landasan bagi banyak sistem pendidikan di seluruh dunia.

Sudut pandang ini menekankan pentingnya mengakui potensi setiap individu dan menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung keberagaman.

Pendidikan inklusif bukan hanya tentang memberikan akses, tetapi juga tentang menciptakan peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan penuh peserta didik penyandang disabilitas.

Hal ini selaras dengan Gerakan Merdeka Belajar yang dengan sangat terbuka memberikan peluang kepada Penyandang Disabilitas untuk mendapatkan Layanan Pendidikan dengan sebaik baiknya.

Kebijakan-kebijakan tersebut yang terbagi atas beberapa bagian.

Pertama, diversifikasi materi pembelajaran. Integrasi materi pembelajaran yang mencerminkan keberagaman masyarakat, termasuk pengalaman dan kontribusi penyandang disabilitas. Pengembangan materi yang dapat diakses oleh peserta didik dengan berbagai kebutuhan belajar.

Kedua, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Penyusunan rencana pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan individu peserta didik, termasuk penyandang disabilitas.Penggunaan metode pembelajaran yang beragam dan disesuaikan dengan karakteristik dan potensi setiap Peserta didik.

Ketiga, pelatihan guru dan tenaga kependidikan. Pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan dalam hal mendukung keberagaman dan merespons kebutuhan peserta didik dengan disabilitas. Pengembangan keterampilan untuk menciptakan lingkungan kelas yang inklusif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan