Dinsos Temukan Pengemis Modus Foto Anak Sakit, Ini Keterangan Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu

IST/BE Salah seorang yang diduga pengemis menggunakan modus foto orang sakit untuk mendapatkan uang dari masyarakat. --
Harianbengkuluekspress.id - Memasuki pertengahan bulan Ramadan gelombang pengemis dan gelandangan semakin marak ditemukan. Salah satu modus yang digunakan menempelkan foto orang/balita yang sakit parah untuk mendapat belas kasihan ke setiap pengendara.
"Kita turun setiap hari secara masif memantau dan ditemukan pengemis tanpa identitas menggunakan sepeda motor tanpa nomor polisi melakukan kegiatan meminta sumbangan di jalanan dengan membawa kardus bertempel foto orang sakit," ujar Kepala Dinas Sosial, Sahat M Situmorang saat diwawancara BE, Kamis, 19 Maret 2025.
Secara aturan keberadaan para gelandangan pengemis telah melanggar Peraturan Daerah tentang ketertiban umum. Selain membahayakan diri sendiri juga membahayakan orang lain, karena berpotensi terjadi kecelakaan lalu lintas. Menurut Sahat, jika ingin bersedekah lebih baik langsung ke panti-panti atau anak yatim atau Lansia di panti jompo. Bisa juga ke masjid supaya betul-betul jelas. Jika diberikan ke tukang minta-minta di lampu merah, tentu tidak diketahui persis keadaan mereka sebenarnya.
"Untuk mendukung Perda Kota Bengkulu Nomor 07 tahun 2017 yang melarang kegiatan mengemis di Kota Bengkulu, agar kiranya warga Kota Bengkulu dan pengunjung di Kota Bengkulu tidak memberikan bantuan uang ataupun barang kepada orang seperti ini," jelas Sahat.
BACA JUGA:Bank Mandiri Imbau Gunakan Transaksi Non Tunai, Ini Imbauan Area Head Bank Mandiri Area Bengkulu
BACA JUGA:24 Maret, Truk Dilarang Beroperasi, Begini Penjelasan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bengkulu
Dinsos sendiri telah mendata para gepeng tersebut, meski telah dibina dan diberi pengarahan, namun tak dihiraukan sehingga menyebabkan ketergantungan. Hal ini juga dikarenakan mereka sudah nyaman dengan penghasilan yang lumayan besar dari hasil minta-minta di jalanan.
"Hasil pembinaan kita ada yang sudah berhenti, tetapi ada juga yang masih membandel. Bahkan beberapa kali kita patroli sudah ada wajah baru lagi yang meminta di jalanan itu," terangnya.
Untuk memaksimalkan upaya pembinaan para gepeng ini, pihaknya sangat mengharapkan kerjasama dari masyarakat. Karena, selagi masih banyak yang memberi uang dijalanan, maka pembinaan yang dilakukan sia-sia. (Medi Karya Saputra)