Pasca Lebaran Harga Sawit Turun, Ini Faktornya Menurut Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu

IST/BE Tengkulak memuat TBS kelapa sawit ke mobil.--
Harianbengkuluekspress.id - Pabrik pengolahan kelapa sawit di Bengkulu telah kembali membeli Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit dari petani atau tengkulak pasca libur lebaran. Pasca lebaran ini harga TBS kelapa sawit malah mengalami penurunan. Ada beberapa penyebab turunnya harga TBS kelapa sawit setelah libur lebaran. Salah satunya disebabkan menurunnya harga CPO (crude palm oil).
"Harga CPO biasanya menurun pasca lebaran, sehingga membuat TBS kelapa sawit di Bengkulu ikut menurun," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut kepada BE, Minggu 6 April 2025.
Menurut Rizon, faktor utama yang menyebabkan harga TBS kelapa sawit di Bengkulu menurun perilaku tengkulak dan petani pasca lebaran. Tengkulak biasanya menjual kelapa sawit sesuai jadwal panen petani dan mengirimkannya ke pabrik. Namun, pasca lebaran, petani cenderung melakukan panen serentak, menyebabkan peningkatan jumlah kelapa sawit yang dipanen dan dijual.
"Karena panen TBS kelapa sawit serentak usai libur lebaran membuat harga TBS kelapa sawit menurun dan belum naik," kata Rizon.
BACA JUGA:Perpisahan Pelajar Sesederhana Mungkin, Ini Imbauan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu
BACA JUGA:Presiden Prabowo Hanya Jemput Ajudan, Tiba di Bengkulu Tak Turun dari Pesawat
Selain itu, menurut Rizon, pabrik kelapa sawit yang mengolah langsung menjadi Crude Palm Oil (CPO) dihadapkan pada kendala kapasitas tangki timbun CPO yang terbatas. Dengan jumlah TBS yang dikirim ke pabrik meningkat setelah libur lebaran, pabrik harus segera mengolahnya menjadi Crude Palm Oil.
"Pasokan TBS yang diterima pabrik banyak membuat harga turun," tuturnya.
Seorang petani kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bambang mengungkapkan, harga TBS kelapa sawit rata-rata ditingkat pabrik mencapai Rp 2.600 per kilogram. Meskipun belum mengalami kenaikan pasca libur lebaran, dirinya bisa menjual hasil panen dengan harga yang bagus.
"Meskipun harga TBS belum naik setelah libur lebaran, setidaknya kami dapat kembali menjual hasil panen kami kepada pabrik. Hal ini memberikan sedikit lega bagi kami petani," ujar Bambang.
BACA JUGA: Bangun Sport Center Butuh Anggaran Besar, Bupati Harus Bisa Tarik Dana Pusat
Namun, Salah satu pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof Dr Kamaludin SE MM memperingatkan harga saat ini mungkin kembali menurun.
"Dengan kondisi ekonomi yang fluktuatif dan permintaan yang tidak pasti, ada kemungkinan harga TBS kelapa sawit akan mengalami penurunan dalam beberapa minggu ke depan," kata Kamaludin.
Sementara itu, Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Bengkulu, John Simamora menyerukan kepada pemerintah untuk melakukan langkah-langkah strategis guna menjaga stabilitas harga TBS kelapa sawit dalam jangka panjang.