Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa Bandar Jaya, Tuntut Kades Mundur, Ini Pemicunya

Puluhan warga datang berbondong-bondong menggelar aksi unjuk rasa menuntut Kepala Desa Ma segera mundur dari jabatannya.-Endi/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id – Suasana kantor Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko mendadak panas, Senin pagi 14 April 2025.

Puluhan warga datang berbondong-bondong menggelar aksi unjuk rasa menuntut Kepala Desa Ma segera mundur dari jabatannya.

Aksi ini bukan tanpa alasan. Warga mengaku kecewa berat terhadap perilaku sang kades yang dinilai tak mencerminkan sosok pemimpin desa.

Ma disebut-sebut kerap melakukan aktivitas tak pantas seperti sering karaokean di luar jam kerja hingga dugaan perilaku amoral lainnya.

BACA JUGA:Kredit Daihatsu Sigra, Mobil Pilihan Keluarga, DP Rp 20 Juta, Tenor 5 Tahun, Segini Cicilannya

BACA JUGA:Perempat Final Piala Asia U17 Nanti Malam, Timnas Akan Berjuang Maksimal Kalahkan Korea Utara

“Sudah cukup! Kami malu dipimpin oleh orang yang perilakunya jauh dari norma. Ini bukan hanya soal moral pribadi, tapi sudah menyangkut nama baik desa,” tegas Woto, salah satu warga yang turut berorasi dalam demo.

Massa aksi juga membentangkan sejumlah spanduk bernada sindiran keras. Salah satunya bertuliskan “Bukan kepala desa, tapi kepala masalah” serta “Ubur-ubur ikan lele, ngeroom gratis lee”, yang menjadi simbol kekesalan warga terhadap kepemimpinan Ma

Dari video yang beredar di grup WhatsApp warga, aksi berlangsung dengan pengeras suara dan pengamanan ketat dari aparat kepolisian untuk mencegah potensi bentrokan.

“Kami ingin pemimpin yang berintegritas, bukan yang malah mencoreng citra desa,” tambah Woto. 

BACA JUGA:Seluruh Desa di BU Diinstruksikan Bentuk Koperasi Merah Putih, Begini Responnya

BACA JUGA:Semua Pabrik Sawit di Mukomuko Abaikan Harga Ketetapan Provinsi Bengkulu, Kadis Pertanian: Sudah Kami Laporkan

Hingga berita ini diturunkan, Kades Ma belum juga muncul untuk menemui massa aksi. Begitu pula Camat Teramang Jaya, Eka Purwanto, SH, yang belum berhasil dikonfirmasi terkait sikap pemerintah kecamatan atas gejolak warga ini.

Warga menyatakan akan terus melanjutkan aksi jika tuntutan mereka tidak direspons. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan