Harian Bengkulu Ekspress

Tak Kunjung Diingklapkan, Pengembangan SMP Terganjal

JEFRYY/BE SMPN 43 Seluma terkendala pembangunan fasilitas karena minimnya lahan.--

Harianbengkuluekspress.id - Sekalipun memiliki siswa mencapai 50 orang, keberadaan SMPN 43 Seluma di Dusun Bukit Gadis Desa Taba Lubuk Puding Kecamatan Air Periukan, tak kunjung diingklapkan oleh Perusahaan PTPN VII. Alhasil, pengembangan dan pembangunan sekolahpun ikut terhambat. 

“Sekolah ini sudah sering didatangi pejabat Seluma untuk melakukan pengukuran. Namun tetap saja sekolah ini kekurangan lahan sehingga susah berkembang,” sampai Kepala SMPN 43 Seluma, Kateman SPd.

Ditambahkan, terhitung dari tahun 2023 sampai saat ini sudah tidak terhitung lagi, mediasi yang dilakukan Pihak Sekda Seluma, Disperkimhub, Pertanahan Seluma dan Manajemen PTPN VII tersebut. Namun tidak membuahkan hasil. Bahkan, pemerintah sendiri mendatangi sekolah ini untuk melakukan pendataan dan pengukuran kawasan sekolah ini. Dikarenakan hingga saat ini sekolah yang berada di kawasan HGU PTPN VII.

“Jujur saja kami sangat awam untuk langkah pengembangan sekolah ini, karena memang tidak ada solusi lagi dari perusahaan BUMN yang tak kunjung mengungkapkan lahannya untuk sekolah ini,” sampainya.

BACA JUGA: Kapolres Kaur Ajak Guru Tingkatkan Pembinaan Siswa

BACA JUGA:Transmigrasi Batu Ampar BS Kebagian Rp4,5 Miliar, Wamen Viva Yoga Perjuangkan Listrik Desa

Diterangkan, sampai saat ini sekolah ini sendiri tidak ada lapangan upacara dan sarana toilet di sekolah. Khusus anak anak sekolah yang hendak buang air kecil maupun buang air besar harus ke sungai. Terkadang, siswa tersebut tidak kembali lagi ke sekolah. 

Padahal sekolah kami mendapatkan bantuan pembangunan dari Dinas Pendidikan Seluma, namun tidak jadi karena sekolah ini tidak memiliki sertifikat.

“Pembangunan sekolah tidak bisa karena sekolah ini tidak ada sertifikat. Padahal siswa di sini sendiri merupakan anak karyawan PTPN VII juga,” sampainya.

Menanggapi hal tersebut, Waka 1 DPRD seluma Syamsul Aswajar SSos baru saja mengetahui jika SMPN 43 ini membutuhkan penambahan ruangan belajar, lapangan upacara serta toilet. Sehingga membutuhkan lahan untuk pengembangan. Hanya saja hal tersebut tidak terwujud karena lahan tidak ada lagi. 

“Kita DPRD mengharapkan sekolah bisa menyurati DPRD untuk menyampaikan kebutuhan akan pengembangan sekolah tersebut, agar DPRD menindaklanjutinya termasuk memanggil pihak pihak terkait,” sampainya. (Jefrianto)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan