Harian Bengkulu Ekspress

Kemendikdasmen Pastikan Proses Belajar Tetap Berjalan bagi Sekolah Terdampak Banjir

Mendikdasmen saat meninjau tenda pengungsian terdampak banjir di Sumatra-Istimewa/Bengkuluekspress-

 

Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan pemerintah bergerak cepat untuk menjamin kelangsungan proses belajar mengajar bagi peserta didik yang sekolahnya terdampak banjir di sejumlah wilayah.

Langkah cepat ini meliputi koordinasi dengan dinas pendidikan daerah, penyediaan sarana belajar alternatif, serta bantuan logistik untuk sekolah yang mengalami kerusakan akibat banjir.

Kemendikdasmen menegaskan bahwa keselamatan peserta didik menjadi prioritas utama, sambil memastikan kegiatan belajar tetap berjalan, baik melalui sekolah darurat, pemanfaatan fasilitas sementara, maupun metode pembelajaran jarak jauh.

"Kami memahami kondisi sulit yang dialami siswa dan guru akibat banjir. Pemerintah akan memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik, serta mendukung sekolah yang terdampak agar segera pulih dan siap menerima peserta didik kembali.”Ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti.

BACA JUGA:Kemendikdasmen Beri Fleksibilitas Pelaksanaan Ujian Akhir Semester di Wilayah Terdampak Banjir dan Longsor

BACA JUGA:Diduga Lakukan Pelanggaran Hutan di Bentang Alam Seblat, Izin PT API dan PT BAT Dibekukan Kemenhut

Dalam mengimplementasikan pembelajaran darurat maka kombinasi luring, daring, dan tenda sekolah dapat diterapkan. Kemendikdasmen telah menyiapkan langkah darurat, termasuk penyesuaian jadwal kegiatan belajar mengajar (KBM) dan penyediaan tenda kelas.

Untuk sekolah dengan kerusakan berat, pemerintah telah menyiapkan 25 tenda darurat yang akan didistribusikan ke wilayah terdampak. Selain itu, pembelajaran daring diterapkan sebagai alternatif, sementara beberapa sekolah terpaksa meliburkan siswa untuk sementara demi keselamatan.

Bantuan perbaikan sekolah telah disiapkan untuk menangani kerusakan fasilitas pendidikan. Kemendikdasmen menyiapkan bantuan tahap awal sebesar Rp 10–25 juta rupiah per sekolah, disesuaikan dengan tingkat kerusakan. Data terperinci mengenai kerusakan sedang dikumpulkan bersama dinas pendidikan dan UPT Kemendikdasmen di daerah sebagai dasar prioritas rehabilitasi pada tahun anggaran 2026.

 

 

 

Seluruh dukungan, termasuk Bantuan Operasional Tanggap Darurat senilai Rp6,4 miliar serta santunan bagi murid dan guru yang meninggal dan dirawat senilai 293 juta, 10.000 paket perlengkapan sekolah serta 74 buah tenda sekolah darurat, data per 4 Desember 2025 dan akan terus bertambah seiring penyaluran bantuan berikutnya. Upaya ini dilakukan agar proses pemulihan berjalan cepat serta memastikan hak atas pendidikan anak tetap terpenuhi. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan