244 Vial Vaksin Rabies di BU Didistribusikan ke Daerah Ini
Kabid P2P Dinkes BU, Ujang Ismail SKM MPh --
BENGKULU UTARA, BE - Dalam upaya penanganan kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) di awal tahun 2024 ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) telah mendistribusikan sebanyak 244 vial vaksin anti rabies (VAR) ke semua fasilitas kesehatan (Faskes) yang menjadi rabies center yang berada di Kecamatan Pinang Raya, Padang Jaya, Air Napal dan Lais. Hal tersebut diakui langsung oleh Kabid P2P Dinkes BU, Ujang Ismail SKM MPh, Senin (15/1).
BACA JUGA:Penyebaran Hasil Visum Diduga Libatkan Perangkat Desa
BACA JUGA:Transportasi ke Enggano Hanya Satu Kapal, Ini Penyebabnya
"Ya, diawal tahun ini telah kita distribusikan sebnayak 244 vial vaksin ke faskes yang menjadi rabies center," ujarnya
Dalam kesempatan tersebut, Ujang menyampaikan, untuk kasus gigitan HPR ditahun 2023 lalu tergolong masih tinggi, dimana tercatat ada sebanyak 288 kasus laproan dan angka ini mengalami kenaikan bila dibandingkan pada tahun 2022 lalu yang hanya 123 kasus. Untuk itu, Dinkes BU terus berkoordinasi terkait stok VAR di semua rabies center agar tidak sampai ada kekosongan. Karena 244 vial VAR ini hanya dapat digunakan untuk 56 orang. Dan untuk penambahannya vaksin ini akan ditambah melalui APBD 2024.
"Memang ditahun 2023 lalu jumlah kasus HPR masih tergolong tinggi dan angka nya naik bila dibaidng tahun 2022 lalu. Untuk itu kami terus berkoordinasi terkuat stok VAR disemua rabies center agar tidak sampai ada kekosongan," terangnya.
Kendati banyak kasus yang dilaporkan, sambungnya, namun untuk yang positif terjangkit rabies tidak ada. Dikarenakan semua orang yang terkena gigitan HPR telah dilakukan penyuntikan vaksin. Ia pun berharap, agar masyarakat dapat berperan aktif, jika ada yang terkena gigitan HPR segera datang ke Faskes atau rabies center untuk mendapat vaksin. Karena kebijakan Dinkes BU setiap ada gigitan HPR langsung divaksinasi tidak menunggu observasi lagi.
"Meski banyak terkena HPR, untuk yang positif terjangkit tidak ada karena semuanya telah divaksin hal ini sesuai dengan kebijakan kita agar setiap ada gigitan HPR langsung divaksinasi tidak menunggu observasi lagi," pungkasnya.(127)