Sakimin Kadistan Difinitif, Ini Pesan Sekda BS
Kadistan BS yang lama (kiri red), Edi Siswanto SP dengan Kadistan baru Sakimin SPt (kanan, red) menandatangani surat serah terima Kepala Distan BS yang disaksikan Sekda BS, Sukarni SP MSi, di Aula Distan BS, Kamis 1 Februari 2024.-Renald/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.bacakoran.co-Pasca Ir Haroni menjabat sebagai Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) selama kurun waktu 2 bulan.
Akhirnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) BS menetapkan Sakimin SPt menjabat sebagi Kadistan Definitif BS yang dilantik pada Selasa 30 Januari 2024 lalu.
Setelah pelantikan tersebut, Distan BS mengelar serah terima jabatan (sertijab) Kadistan BS yang lama, Edi Siswanto dengan Kadistan yang baru, Sakimin SPt .
Acara sertijab tersebut disaksikan langsung Sekretaris Daerah (Skeda) BS, Sukarni Duni SP MSi dan dihadiri mantan PLt Kadistan BS, Ir Haroni dan para jajaran pegawai Distan BS.
BACA JUGA:Putra Kedurang Jabat Kakan Kemenang BS, Ini Sosoknya
BACA JUGA:167 Sekolah Terima Dana BOS, Ini Dia Nilainya
Sakimin sendiri sebelumnya menjabat sebagai staf ahli Bupati Bidang Politik dan Hukum
Dan akhirnya dipercaya untuk menjalankan program pertanian dan target swasembada pangan di masa yang akan datang sebagai Kadistan BS.
“Pergantian kepala OPD itu adalah hal yang biasa. Namun, penunjukkan kepala yang baru tentu sesuai dengan tugas dan fungsinya. Karena ini untuk peningkatan optimalitas kinerja OPD,” ujar Sukarni kepada BE, selepas menghadiri sertijab Kadistan BS.
Lebih lanjut, Sukarni mengatakan pengsisian jabatan definitif Kadistan BS merupakan keputusan Bupati BS.
Adapun tujuannya untuk mendorong optimalitas program strategis daerah serta membangun kondisi ketahanan pangan daerah pangan yang lebih efektif.
“Tentunya kami sangat berharap tugas-tugas di Dinas Pertanian ini dapat segera dijalankan, khususnya terkait kemampuan produksi pangan,” katanya.
Sukarni menjelaskan pada tahun 2023 lalu produksi pangan di BS sangat jauh mengalami penurunan.
Sehingga, kondisi tersebut berdampak untuk memenuhi standar target, akibat musim kemarau panjang yang melanda dan menyebabkan banyak sektor pertanian gagal panen.