Pasangan Lansia Berjualan Nasi Uduk, Begini Perjuangannya

Reporter: MG9 |

Editor: Asrianto |

Sabtu , 03 Feb 2024 - 10:27

Pasangan Lansia Berjualan Nasi Uduk, Begini Perjuangannya-MG9/Bengkulu Ekspress-

Harianbengkuluekspress.bacakoran.co- Di pinggir jalan raya panorama Kota Bengkulu, sepasang kakek dan nenek yang akrab dipanggil Uni dan Udah dari Padang

Keduanya telah setia berjualan nasi uduk setiap hari selama lima tahun terakhir. Dengan gerobak yang minimalis, mereka membuka warung mereka mulai dari jam 02:30 WIB pagi hingga jam 05:30 WIB pagi.

Menu yang ditawarkan oleh Uni Murni, panggilan akrab mereka, meliputi nasi uduk, lontong, dan goreng.

Meski harganya relatif murah, porsi yang disajikan oleh mereka sangat berlimpah degan harga Rp.10.000 per porsi, menciptakan kenikmatan bagi para pelanggan setia mereka.

Uni dan Udah, meski sudah memasuki usia lansia, tetap semangat dalam mencari nafkah. Harapannya sederhana yakni tetap sehat dan mendapatkan rezeki yang berlimpah.

Mereka berharap bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti gerobak yang layak untuk usia mereka yang sudah lanjut. Meskipun demikian, semangat mereka untuk berusaha tetap membara.

Warga sekitar sangat mengapresiasi dedikasi dan usaha Uni dan Udah. Semoga kisah mereka menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa semangat pantang menyerah dapat membawa kebahagiaan meski dalam keterbatasan.

Kita patut bersyukur memiliki contoh seperti Uni dan Udah di tengah-tengah kita, yang menunjukkan bahwa usia bukan penghalang untuk tetap berkontribusi kepada masyarakat. P

agi-pagi buta, aroma harum nasi uduk mereka mengundang warga setempat untuk menyambangi warung kecil mereka, menciptakan kehangatan dan kebersamaan.

Sebagai bentuk apresiasi, beberapa warga sekitar telah mengusulkan agar pemerintah setempat memberikan bantuan, terutama gerobak yang lebih layak bagi pasangan ini.

pasangan lansia berjualan nasi uduk, begini perjuangannya                            harianbengkuluekspress.bacakoran.co- di pinggir jalan raya panorama kota bengkulu, sepasang kakek dan nenek yang akrab dipanggil uni dan udah dari padang
keduanya telah setia berjualan nasi uduk setiap hari selama lima tahun terakhir. dengan gerobak yang minimalis, mereka membuka warung mereka mulai dari jam 02:30 wib pagi hingga jam 05:30 wib  pagi.
menu yang ditawarkan oleh uni murni, panggilan akrab mereka, meliputi nasi uduk, lontong, dan goreng.
meski harganya relatif murah, porsi yang disajikan oleh mereka sangat berlimpah degan harga rp.10.000 per porsi, menciptakan kenikmatan bagi para pelanggan setia mereka.
baca juga:lemang tapai tak kalah dengan kue kekinian, harganya hanya segini
baca juga:mille crepes, kue viral super lezat, harganya cuma segini, ayo ke sini
uni dan udah, meski sudah memasuki usia lansia, tetap semangat dalam mencari nafkah. harapannya sederhana yakni tetap sehat dan mendapatkan rezeki yang berlimpah.
mereka berharap bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti gerobak yang layak untuk usia mereka yang sudah lanjut. meskipun demikian, semangat mereka untuk berusaha tetap membara.
warga sekitar sangat mengapresiasi dedikasi dan usaha uni dan udah. semoga kisah mereka menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa semangat pantang menyerah dapat membawa kebahagiaan meski dalam keterbatasan.
kita patut bersyukur memiliki contoh seperti uni dan udah di tengah-tengah kita, yang menunjukkan bahwa usia bukan penghalang untuk tetap berkontribusi kepada masyarakat. p
agi-pagi buta, aroma harum nasi uduk mereka mengundang warga setempat untuk menyambangi warung kecil mereka, menciptakan kehangatan dan kebersamaan.
sebagai bentuk apresiasi, beberapa warga sekitar telah mengusulkan agar pemerintah setempat memberikan bantuan, terutama gerobak yang lebih layak bagi pasangan ini.
baca juga:pancong lumer anton, sensasi kuliner bengkulu, ayo nikmati di sini
baca juga:kuliner qe_tan di kota bengkulu, cita rasa ketan yang memikat selera, ini alamatnya
dengan bantuan tersebut, diharapkan uni dan udah dapat lebih nyaman dalam menjalankan usaha mereka.
kisah uni dan udah juga menjadi pengingat bahwa keberanian dan semangat untuk berkarya tidak pernah kenal usia.
dalam kesederhanaannya, mereka telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kota bengkulu, menyediakan hidangan lezat dan membangun hubungan dengan pelanggan mereka.(mg 9)