Produktivitas Perkebunan Sawit Rendah, Ini Kata Ketua GAPKI Cabang Bengkulu

--

Harianbengkuluekspress.id - Produktivitas perkebunan sawit yang dikelola oleh petani swadaya di Bengkulu, masih tergolong rendah. Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Bengkulu, John Irwansyah Siregar, produktivitas perkebunan swadaya masih rendah dengan rata-rata berkisar 10-15 ton tandan buah segar (TBS) per hektar per tahun. 

"Kalau dirata-rata, dari hasil TBS itu petani hanya mampu menghasilkan minyak sekitar 1-1,5 ton per hektar, dengan tingkat rendemen minyak di bawah 20 persen," ungkap John, Minggu 25 Februari 2024, kepada BE.

Menurut John, ada banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya tingkat produktivitas petani swadaya sawit. Pertama, beberapa petani tidak menggunakan bibit kelapa sawit berkualitas. 

"Kondisi ini makin diperparah dengan adanya bibit palsu banyak beredar ditahun 90-an sampai dengan awal 2000," tambah John.

BACA JUGA:Tes Kesehatan Calon Pengantin Gratis, Ini Kecamatan di Kota Bengkulu yang Menerapkannya

BACA JUGA:Gubernur: Ber-HMI untuk Kebahagiaan, Resmikan Graha Insan Cita (GIC) HMI Di Kawasan Ini

Kedua, lanjut John, jumlah tanaman per hektar (SPH) tidak mencapai 120-128, namun di bawah dari 100 pokok. Kondisi ini menyebabkan produktivitas TBS per hektar di tingkat petani swadaya rendah. 

"Sedangkan, ditingkat perusahaan rata-rata 128-136 pokok per hektar. Bahkan sekarang sudah menggunakan bibit yang dapat ditanam 143 pokok per hektar," jelasnya.

Selain itu, menurut John, petani swadaya tidak melakukan pemupukan tepat jenis, tepat dosis, dan tepat waktu. Apalagi, apabila harga TBS sedang rendah biasanya para petani tidak melakukan pemupukan atau melakukan pemupukan apa adanya saja. 

"Bahkan, para petani swadaya kurang melakukan perawatan tanaman dengan baik seperti penyiangan gulma, prunning, pemberantasan hama, dan penyakit. Kesemua faktor ini tentunya menjadi PR bersama yang harus segera dituntaskan," ujarnya.

BACA JUGA:Dewan Mukomuko Kritik Obat Tak Tersedia di RSUD, Begini Penyebabnya

Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten/Kota di Bengkulu diharapkan dapat memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan produktivitas perkebunan sawit. Melalui penyuluhan dan bantuan teknis yang tepat, diharapkan petani swadaya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi mereka. "Kemitraan antara pemerintah, perusahaan, dan petani swadaya perlu ditingkatkan untuk mencapai produktivitas yang lebih baik," kata John.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi mengaku, diperlukan peran serta aktif dari GAPKI dan organisasi-organisasi terkait dalam memberikan pendampingan serta pelatihan kepada petani swadaya. Dengan demikian, diharapkan para petani swadaya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengelola perkebunan sawit secara efisien dan berkelanjutan.

"Pendampingan serta pelatihan kepada petani swadaya diharapkan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengelola perkebunan sawit secara efisien dan berkelanjutan," ujarnya.

Tag
Share