BI Bengkulu Ajak 26 Orang Jurnalis Mengulik Secara Langsung Success Strory dan Proses Bisnis UMKM Binaan BI

Ist/BE BANK INDONESIA PROVINSI BENGKULU : 26 orang Jurnalis Bengkulu yang ikut dalam gelaran Capacity Building Jurnalis Bengkulu 2024. Pelatihan Menulis Berita Ekonomi dengan tema "Sinergi Memperkuat Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia di Daerah" di Kabup--

BACA JUGA:Danamon Ajak Nasabah Menavigasi Hidup Optimal dan Raih Kesejahteraan Finansial di IIMS 2024

Setelah usaha ini dianggap cukup berhasil, pada tahun 2015, Emba memberanikan diri untuk mendaftarkan usaha Sari Aren pada program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI). Tepat pada tahun 2018, setelah melalui proses seleksi yang ketat dan panjang, Kantor Perwakilan BI Provinsi Bengkulu akhirnya memberikan dukungan dan pembinaan terhadap sektor usaha gula aren ini.

"Alhamdulillah, pada tahun 2018, kami mendapatkan dukungan dan pembinaan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu," ujar Emba.

Melalui dukungan dari Kantor Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, banyak kemajuan yang dirasakan oleh usaha Sari Aren ini. Bahkan dari sisi hilir, usaha ini tidak hanya menjangkau pembeli ditingkat lokal, namun telah berhasil menjangkau banyak pembeli ditingkat nasional seperti Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

"Setelah mendapatkan dukungan dan pembinaan oleh BI, dari sisi hilir kami perlahan beranjak naik digitalisasi, mulai dari menerima pembayaran non tunai hingga memasarkan gula semut melalui e-commerce seperti Shopee, Tokopedia dan Tiktok. Alhamdulillah, ada peningkatan penjualan yang cukup signifikan sebesar 25 sampai 35 persen," ujar Emba.

BACA JUGA:Pengangguran Bengkulu Tembus 36.320 Orang, Solusinya Butuh Investasi

Dukungan dan pembinaan dari Kantor Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, tidak hanya mendorong usaha Sari Aren maju dari sisi hilir saja. Dari sisi hulu, BI dari tahun 2018 hingga 2020 telah memberikan bantuan bedah 26 unit rumah pondok aren untuk puluhan petani aren yang bermitra dengan usaha Sari Aren ini. 

"Bedah rumah pondok aren itu dilakukan agar proses produksi bahan baku gula semut Sari Aren semakin baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar," tutur Emba.

Tidak berhenti sampai di sana, dibawah binaan Kantor Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, PT Sari Aren Group juga berhasil mengubah limbah proses produksi gula semut Sari Aren menjadi pupuk organik cair yang diberi nama BION-MA 11. Meskipun belum dikomersilkan, pupuk tersebut terbukti cocok untuk segala jenis tanaman hortikultura mulai dari sawi, tomat, hingga jagung.

"Kami tidak hanya fokus pada sisi produksi saja, tapi limbah dari proses produksi itu kami kelola menjadi pupuk organik cair. Langkah ini bukan hanya berdampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam dunia pertanian," kata Emba.

BACA JUGA:Smartphone Xiaomi Redmi A3 Resmi Meluncur, Segini Harga dan Spesifikasinya

Majunya usaha Sari Aren baik dari sisi hulu hingga hilir tentu saja mampu meraih apresiasi dari banyak pihak. Bahkan pada tahun 2019 lalu, sektor usaha ini mampu meraih Juara 2 Lomba Posyantek Bukit Kaba dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sanjojo. 

Kemudian, pada 2021, produk gula semut Sari Aren juga berhasil meraih Penghargaan Juara 1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Pangan Olahan Terbaik Tingkat Nasional dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Tidak hanya itu, sektor usaha ini juga berhasil meraih Penghargaan Siddhakarya pada tahun 2022 dengan kualifikasi Unggul dari Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. 

Terbaru pada tahun 2023 lalu, usaha Sari Aren juga berhasil meraih gelar pemenang dalam lomba Bangga Buat Indonesia/Bangga Berwisata Di Indonesia (BBI/BBWI) dan berhasil memperluas pangsa pasarnya hingga ke Malaysia melalui sebuah pameran UMKM yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu.

"Ahamdulillah kami sudah meraih banyak penghargaan baik ditingkat lokal maupun nasional," kata Emba.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan