Terapis di Mukomuko Diberikan Ceramah Ini

Pekerja panti pijat di Kabupaten Mukomuko dibina dan diberikan ceramah agama.-IST/BE -

harianbengkuluekspress.id – Puluhan pekerja panti pijat atau terapis di wilayah Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko Kabupaten Mukomuko, Rabu 6 Maret 2024 diamankan jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). 

“Sebanyak 30 terapis atau wanita pekerja panti pijat yang beroperasi di Kelurahan Koto Jaya kami amankan di Kantor Satpol PP,” ujar Kadis Satpol PP Kabupaten Mukomuko, Jodi. Dikatakan Jodi, puluhan pekerja pijat itu diberikan pembinaan hingga diberikan pencerahan dengan mendatangi seorang ustadz. 

Menurutnya, pembinaan yang dilakukan ini dengan tujuan untuk menegaskan kepada pengelola panti pijat serta pekerja, agar tidak membuka aktivitas usaha pijat selama bulan suci ramadan. Pihaknya khawatir jika panti pijat ini terus beroperasi pada saat bulan ramadan,  maka muncul gejolak protes dari warga. Pasalnya, panti pijat sudah terlanjur dianggap negatif oleh masyarakat umum.  

“Ini kita sampaikan jangan sampai ada gangguan ketertiban umum pada saat masyarakat sedang menjalankan ibadah di bulan ramadan. Kami (Dinas Satpol-PP) punya tanggung jawab menjaga ketertiban umum,” katanya. 

BACA JUGA:Seleksi 66 Calon Paskibraka di Mukomuko Berlanjut, Ini Tahapannya

Menurutnya, para wanita pekerja panti pijat, ketika ditanya komitmen oleh Kadis Satpol-PP menyetujui untuk stop membuka pelayanan pijat selama bulan ramadan. Untuk memastikan tidak ada aktivitas pelayanan pijat di tempat-tempat usaha panti pijat di Mukomuko, pihaknya akan turun ke lapangan melakukan razia dan pengawasan.

"Selama Ramadan, aktivitas panti pijat akan kita pantau," terangnya.

Jodi juga menyarankan, agar para pekerja panti pijat untuk mencari pekerjaan lain selama Ramadan dan bagi yang berasal dari luar daerah sebaiknya untuk pulang ke daerah masing-masing.

“Kami memahami, pekerja pijat juga dituntut ada penghasilan. Akan tetapi untuk kepentingan kita bersama, kami tetap meminta agar panti pijat stop dulu. Cari pekerjaan lain, kami doakan rezeki bisa dapat lebih banyak,”katanya. 

Jodi juga mengakui,  sengaja mengundang Ustadz Amri Kurniadi yang juga Kabag Kesra Setdakab Mukomuko untuk memberikan siraman rohani.  Pada saat Ustadz Amri menyampaikan, ceramah beberapa orang dari wanita pekerja panti pijat tampak menangis.(budi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan