Alur Pelabuhan Pulau Baai Dangkal, Kapal Besar Sulit Bersandar, Pelindo Diminta Lakukan Ini

Aktivitas di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu berpotensi terhambat bila kedangkalan alur tak segera ditangani. -RIO/BE -

"Pengerukan alur merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Kemenhub," jelas Cecep.

Sejauh ini, Pelindo siap untuk melakukan pengerukan. Namun demikian, harus mendapatkan izin penugasan dari Kemenhub.

"Jika tidak ada izin, maka hal ini akan menjadi temuan dalam pemeriksaan BPK," tuturnya.

Cecep menjelaskan, pengerukan alur membutuhkan kapal khusus dan tidak bisa dilakukan secara dadakan.  Jika surat izin keluar, tentu tidak bisa langsung dikerjakan. Karena harus menunggu antrian untuk mendapatkan kapal untuk mengeruk alur pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

"Tidak bisa dadakan, karena harus order dulu untuk memesan kapal," kata Cecep.

Pendangkalan alur ini berdampak pada kelancaran distribusi barang. Kedalaman alur yang dangkal menyebabkan banyak kapal kandas, termasuk kapal tongkang yang baru-baru ini kandas di area aurs.

Cecep menyatakan, kedalaman alur Pelabuhan Pulau Baai saat ini, berada sekitar 4,3 meter LWS. Sedimentasi yang tinggi menyebabkan alur menjadi sempit dan dangkal.

"Hal ini membuat banyak kapal kandas," terang Cecep.

Cecep menjelaskan, pengerukan terakhir dilakukan pada tahun 2022, dan kedalaman alur dijaga hingga -10 meter LWS. Namun, kontrak pengerukan tersebut telah habis pada tahun 2023.

"Kita juga terus mendorong agar pengerukan ini bisa segera dilakukan," tandasnya.(999/151)

 

Tag
Share